KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Penjabat (Pj) Bupati Bombana, Burhanuddin teguh berikhtiar, mengupayakan laju inflasi di daerahnya, tetap terkendali. Upaya itu dilakukan, guna menjaga kondisi dan pertumbuhan ekonomi daerah. Sekaligus meretas jalan untuk mensejahterakan petani.
Salah satu terobosan cerdas Pj Bupati Burhanuddin, dalam upaya menekan inflasi dan mensejahterakan petani adalah mencetuskan program: Satu Hektar, Satu OPD. Program ini orientasinya, untuk menjaga ketahanan pangan dan upaya menekan inflasi daerah. Sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Teknisnya, tiap OPD diminta untuk mengelola lahan tidur, yang masih cukup banyak di Kabupaten Bombana.
Kemudian, ditanami berbagai jenis tanaman. Seperti sayur-mayur, cabai maupun tomat. “Satu hektar satu OPD ini, merupakan upaya dari pemerintah untuk terus menjaga harga kebutuhan pokok, tetap stabil. Kendati saat ini inflasi masih terkendali, namun kita tetap harus memikirkan cara, untuk terus menekannya. Salah satunya, dengan memanfaatkan lahan kosong, untuk ditanami berbagai jenis tanaman hortikultura. Harapan kita, pangan yang dikomsumsi masyarakat, merupakan hasil produksi sendiri petani Bombana,” ungkap Burhanuddin.
Program tersebut sudah mulai kelihatan hasilnya. Kemarin, Pj Bupati Bombana Burhanuddin didampingi Ketua TP PKK Bombana, Hj. Fatmawati Kasim Marewa, melakukan panen perdana hasil program Satu Hektar, Satu OPD. Tepatnya, di kebun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sekretariat DPRD Kabupaten Bombana. Mantan Pj Bupati Konkep ini, memuji kinerja Sekwan DPRD Bombana, yang telah menjadi contoh nyata bagi OPD lainnya, atas implementasi program: Satu Hektar Satu OPD yang dicetuskannya. Terlebih, lahan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, dapat dikelola baik dan menghasilkan berbagai jenis tanaman seperti tomat, cabe hingga timun. “Hari ini (kemarin) saya bahagia. Karena program Satu Hektar Satu OPD, sudah bisa terlihat hasilnya. Saya berharap, OPD lainnya dapat melakukan hal serupa. Bahkan bisa lebih baik lagi, dengan menanam jenis tanaman beragam,” harapnya.
Sementara itu, Sekwan DPRD Bombana, Kalvarius Syamruth menjelaskan, lahan ini memiliki luas kurang lebih satu hektar. Awalnya merupakan lahan tidur. Kemudian dikelola menjadi lahan yang dipenuhi berbagai jenis tanaman. Seperti sayur-mayur, jagung, cabai hingga tomat. Diakuinya, lahan tersebut tidak dikelola sendiri. Dia menggandeng para petani untuk ditanami berbagai jenis tanaman, yang memiliki nilai jual. Sehingga, dapat menambah pendapatan petani itu sendiri. “Bagi petani, Sekwan dianggap sebagai ‘Bapak angkat’. Artinya, kita disini hanya memfasilitasi sekaligus memberikan contoh bagi para petani lainnya, untuk memanfaatkan lahan tidur, menjadi lahan bermanfaat,” jelasnya.
Hasil dari kebun ini, lanjut dia, juga sudah menghasilkan pendapatan bagi petani. Sebab, sudah mulai dijual ke masyarakat. Bahkan, masyarakat yang ingin datang membeli langsung di lokasi, dibolehkan. “Kalau ingin merasakan langsung sensasi memetik hasil kebun, silahkan,” imbuhnya. (idh/adv)