Bentuk Generasi Qurani, Dirikan Rumah Tahfidz

  • Bagikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kabupaten Buton kini memiliki rumah tahfidz, sebagai wadah bagi anak-anak atau siapa saja yang ingin belajar membaca Alquran. Pekan lalu, rumah tahfidz Al-Ikhlas itu sudah dilaunching. Saat ini, memang sudah berjalan. Akan tetapi keberlangsungannya pada masa mendatang butuh dukungan banyak pihak melalui bantuan infaq dan sedekah. Pj. Bupati Buton, Basiran, mengajak para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan juga pegawai untuk dapat memberikan bantuan atau sumbangan bagi Rumah Tahfidz Al-Ikhlas tersebut.

"Artinya sedekah subuh bisalah seribu atau dua ribu. Kalau kita ada jabatan, kirimlah lima puluh ribu. Kalau agak berat lima puluh ribu cukup kurangi saja nolnya jadi lima ribu. Kalau tidak bisa antar langsung bisa via transfer. Ingat, sedekah itu akan menolong kita dunia dan akhirat. Insya Allah dengan bantuan yang ada bisa menjadi amal jariyah," pesannya, Selasa (22/11). Sehingga Rumah Tahfidz yang sudah dibentuk itu tidak hanya dilaunching, tapi terus berkelanjutan. Jika terhenti di tengah jalan nantinya, berarti ada yang tidak mampu mengelola amal ibadah. Ke depan Rumah Tahfidz Al Ihlas diharapkan mampu mencetak generasi Qurani. Sehingga suara-suara indah pelantun kalam Ilahi itu tidak hanya dimiliki oleh anak-anak yang sering mengikuti lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buton, H. Mansur, mengatakan hadirnya rumah tahfidz itu merupakan kolaborasi antara Pemkab dan pihaknya. "Ada komitmen dari Pj. Bupati Buton yang menginisiasi dan mendorong pendirian Rumah Tahfidz Al-Ikhlas di Pasarwajo. Sehingga kamipun sangat menyambut baik, karena dari dulu juga sudah menjadi impian bersama," katanya. Menurutnya, harus ada ikhtiar untuk untuk menjadikan Alquran menggema di Kabupaten Buton. Termasuk mendirikan rumah tahfidz itu. “Kita akan cetak dan hasilkan penghafal berbakat. Kita mulai 1 juz, kalau dia berbakat kita tingkat 2 juz begitu seterusnya,” katanya.

Mansur juga menyampaikan, siapapun boleh menuntut ilmu di tempat itu. "Kita tengah sosialisasikan. Bahkan mengajak semua kepala SD untuk menitipkan muridnya di sekolah ini. Sebab pondok ini bukan hanya milik madrasah, tetapi punya kita semua," pungkasnya. (c/lyn)

  • Bagikan