Muhammad Yusup Kembangkan Pariwisata Berbasis Koperasi

  • Bagikan
Pj.Bupati Buton Tengah (Buteng) Muh.Yusup (dua dari kanan) saat mengunjungi objek wisata Gua Laumehe Desa Wantopi, Kecamatan Mawasangka Timur


KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Potensi wisata hanya bisa memberikan nilai ekonomi jika dikelola tepat sasaran. Berbagai unsur yang menjadi penopang terwujudnya pariwisata berkualitas harus dapat dioptimalkan. Demikian juga di Kabupaten Buton Tengah (Buteng). Kekayaan visual alamnya perlu dikelola sebaik-baiknya agar memberikan bernilai ekonomi bagi daerah dan masyarakat Buteng.

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata, Penjabat (Pj) Bupati Buteng, Muhammad Yusup sudah punya solusinya. Yaitu koperasi modern yang tengah digagas. Sesuai namanya, koperasi modern akan dikelola dengan lebih visioner.

"Pemberdayaan masyarakat menjadi “ruh” nya. Koperasi ini nantinya akan menjadi kekuatan ekonomi baru di daerah berjuluk “Negeri 1000 Gua”. Konsepnya, Buteng hanya akan memiliki satu koperasi yang di dalamnya menampung berbagai unit usaha," ujar Pj.Bupati Muh.Yusup saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (3/11), kemarin.

Kegiatan dari hulu ke hilir dikelola sepenuhnya oleh para anggota. Di dalamnya, ada unit bisnis yang dikelola pelaku-pelaku UMKM. Misalnya, penenun, penghasil mete, pembudidaya lobster, dan masyarakat yang berada di sekitar kawasan mencakup penjaja kuliner dan sebagainya.

“Ini nanti kita masukkan di dalam unit bisnis tergantung lokasi wisatanya. Contohnya, di Mawasangka Timur ada pantai Wantopi. Maka kita ambil masyarakat pelaku UMKM di sana untuk menjadi anggota koperasi. Mereka yang mengelola sendiri,” kata Pj.Bupati Muh.Yusup.

“Katakanlah di tempat wisata. mereka ini nanti yang kelola. Baik itu homestay, atraksi, mau pun transportasinya. Nanti kita lakukan pembinaan agar mereka bisa mengelola dengan baik,” sambung mantan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra itu.

Saat ini, koperasi modern Buteng masih dalam tahap pendirian. Koperasi induknya bertempat di Kecamatan Mawasangka. Untuk memastikan koperasi tersebut berjalan dengan baik, Pj.Bupati Muh.Yusup akan membuat regulasi tentang pengelolaan, termasuk di dalamnya mengenai penerimaan yang akan masuk di kas daerah.

“Jika terkelola dengan baik, ekonomi akan berjalan dengan sendirinya. Kita akan punya pemasukan dari dari retribusi, pajak, dan sebagainya. Ini investasi jangka panjang. Saya mencoba meletakkan dasar-dasar pengelolaan pariwisata berbasis koperasi. Mudah-mudahan akhir 2023 hasilnya sudah dapat dilihat,” terang Pj.Bupati Muh.Yusup

Pj.Bupati Muh.Yusup menyadari potensi besar ekonomi akan keindahan alam daerah yang dinakhodainya itu. Karenanya, ia melakukan berbagai terobosan guna menggenjot pariwisata Buteng. Ada lima aspek yang kini menjadi perhatiannya, yakni kebijakan pemerintah yang pro pariwisata, aksesibilitas, amenitas, atraksi, dan promosi kekayaan budaya. Semua aspek itu diharapkan bisa saling menopang dalam mewujudkan Buteng sebagai wisata kelas dunia.

Menurut Pj.Bupati Muh.Yusup, hal pertama yang perlu dipastikan dalam pengelolaan pariwisata yaitu kebijakan pemerintah. Kebijakan yang dibuat harus berpihak terhadap pengembangan wisata. Kebijakan dimaksud mencakup penyediaan infrastruktur dan fasilitas, koordinasi antara pemerintah dengan pihak swasta demi mendatangkan investasi yang sehat, dan promosi.

“Apakah kebijakan pemerintah sudah berpihak kepada pariwisata? Ini yang harus dijawab,” ujar Pj.Bupati Muh.Yusup.

Aspek kedua, terkait aksesibilitas. Potensi wisata yang besar akan menjadi sia-sia apabila sulit dijangkau oleh wisatawan. Dari segi akses, objek wisata Buteng didukung transportasi darat, laut, hingga udara. Dari jalur udara, Buteng bisa dijangkau melalui Bandara Halu Oleo di Kabupaten Konawe Selatan, bandara Sugi Manuru di Kabupaten Muna Barat, dan bandara Betoambari di Kota Baubau.

Sementara untuk transportasi lautnya tersedia banyak kapal Pelni yang intens berlayar keluar masuk pelabuhan Baubau. Pada jalur darat, akses jalan menuju Buteng juga sangat baik.

  • Bagikan