Yusup Kebut Pendirian Koperasi Modern

  • Bagikan
Pj Bupati Buteng, Muhammad Yusup (depan, dua dari kanan) meninjau sejumlah lokasi, kemarin (19/8) yang akan dikunjungi Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, 25 Agustus 2022 mendatang

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah (Buteng) Muhammad Yusup mengebut pendirian Koperasi Modern. Koperasi yang digadang-gadang akan memiliki daya saing dan adaptif terhadap perubahan itu ditargetkan terbentuk sebelum kunjungan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, 25 Agustus 2022 mendatang.

Yusup getol blusukan untuk memastikan kesiapan terbentuuknya Koperasi Modern di negeri Pancana. Baru-baru ini, dirinya meninjau langsung sejumlah lokasi yang akan menjadi titik kunjungan menteri. Di antaranya, kampung penenun, budidaya lobster, dan penampungan ikan teri di Kecamatan Mawasangka serta budidaya kepiting rajungan di Kecamatan Mawasangka Tengah.

“Kita sudah cek lokasi kunjungan Pak Menteri. Lokasi pameran, budidaya lobster, kepiting, dan kampung penenun. Selama ini mereka bekerja perseorangan tanpa badan usaha sehingga tidak terkoordinir dengan baik. Potensinya besar tapi belum mampu menyejahterakan pelaku usaha. Inilah yang mau kita kembangkan. Makanya saya lakukan kunjungan di beberapa lokasi usaha masyarakat,” ujar Muhammad Yusup, Jumat (19/8).

Mantan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra itu berharap Koperasi Modern segera terbentuk sehingga kunjungan rombongan Kementerian Koperasi dan UKM nantinya dapat menghasilkan kebijakan yang suportif terhadap kemajuam pelaku UMKM dan koperasi di Buteng.

Pasalnya, Teten Masduki diagendakan bakal berkunjung bersama konsultan koperasi dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

“Mereka akan melakukan pembinaan dan edukasi terhadap pelaku-pelaku UMKM dan koperasi. Oleh karena itu, daerah-daerah yang memiliki potensi, akan kita fasilitasi agar mau membentuk satu koperasi dengan berbagai unit usaha di dalamnya. Sehingga kedepannya meteka tidak hanya menghasilkan produk tetapi kita pikirkan bagaimana pemasarannya bisa lebih baik,” terang a
Alumnus Universitas Gadjah Mada itu.

Katanya, konsep pengelolaan Koperasi Modern bakan lebih visioner dengan mengedepankan prinsip pemberdayaan masyarakat. Jauh berbeda dari koperasi yang ada di Buteng selama ini. Menuruntya, sudah saatnya koperasi menjadi tulang punggung perekonomian. Dengan pengelolaan yang efektif, ia percaya pelaku UMKM dan koperasi Buteng bisa lebih berdaya. (uli/b)

  • Bagikan