Wagub Optimistis Capai Target Nasional

  • Bagikan
Lukman Abunawas


--Pemprov Kebut Akselerasi Penurunan Stunting

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemprov Sultra masih punya waktu dua tahun untuk menekan angka prevalensi stunting hingga mencapai target nasional 14 persen pada 2024. Saat ini, Sultra bertengger di lima besar angka stunting se-Indonesia dengan tren 30,2 persen sesuai hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021.

Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Wagub Sultra) Lukman Abunawas optimistis dapat mencapai target nasional 14 persen pada 2024. Pemprov Sultra terus bergerak dan bekerja keras mengebut akselerasi penurunan stunting di Sultra. "In Sya Allah, kita dapat mencapai target nasional penurunan stunting 14 persen. Masih ada waktu. Kita akan turun menstimulasi daerah-daerah agar terus berpacu menurunkan stunting," ujar Wagub Sultra, Lukman Abunawas di ruang kerjanya, Kamis (14/7), kemarin.

Keoptimisan itu juga disampaikan Wagub Lukman Abunawas saat menghadiri rapat kerja para Tim Satgas Percepatan Penurunan Stunting kawasan Indonesia Timur, baru-baru ini. "Dalam rapat kerja itu juga, Kabupaten Kolaka, Buton dan Kolaka Timur mendapat penghargaan sebagai kabupaten terbaik di Sultra atas penilaian kinerja delapan aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2021. Penghargaan diberikan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK)," ungkap Ketua Tim Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penurunan Stunting Sultra itu.

Delapan aksi konvergensi itu adalah analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, dan Perwali/Perbup peran desa/kelurahan. Selain itu, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi data stunting, dan review kinerja tahunan.

Optimistis tinggi yang disampaikan Wagub Lukman Abunawas karena Sultra ini punya banyak potensi sumber daya alam (SDA) yang menjadi penopang ikhtiar menurunkan stunting. Seperti SDA di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan dan perikanan. Sektor-sektor itu menjadi sumber utama pengelolaan asupan gizi dan protein bagi pertumbuhan anak.

Wagub Lukman melihat jika potensi SDA itu dikelola dengan baik maka stunting di Sultra tidak akan tinggi. "Saya melihat kurangnya penyuluhan pemahaman dan edukasi kepada ibu-ibu rumah tangga tentang pentingnya makanan bergizi. Selain itu juga kebiasaan kita menyajikan makanan siap saji, seperti mie instan," jelasnya.

Mantan Bupati Konawe dua periode itu mengakui, Sultra secara nasional masuk lima besar di Indonesia dengan angka stunting tinggi. Terutama di beberapa kabupaten yang angka stuntingnya cukup tinggi seperti Buton Selatan, Buton Tengah, dan Buton.

Untuk itu, pada 20-21 Juli ini, tim satgas akan mengadakan rapat terpadu percepatan penurunan stunting. Selain tim Satgas di daerah, tim BKKBN Pusat, Kementreian PMK, dan Kementerian PUPR akan berpartisipasi.

"Kita akan rapat dan paparan terkait stunting ini. Kemudian kita akan meninjau obyek-obyek sasaran kabupaten dengan angka stunting yang masih tinggi. Seperti Buton Selatan, Buton Tengah dan Buton," tutur Wagub Lukman Abunawas.

Dalam ikhtiar menurunkan angka stunting di Sultra, penguatan dukungan anggaran mutlak dilakukan. Nantinya akan dipadukan dengan dana desa (DD). "In Sya Allah dengan terbentuknya tim satgas di semua kabupaten, kita akan padukan juga dengan dana desa. Dana desa ini bisa dialokasikan untuk menurunkan angka stunting di desa-desa. Bappeda kabupaten-kabupatenakan mengalokasikan dana penguatan penyuluhan maupun monitoring di lapangan," pungkas Wagub Lukman Abunawas. (m4/c)

  • Bagikan