Bank Sultra Berkontribusi Terhadap Pembangunan Daerah

  • Bagikan
Gubernur Sultra, Ali Mazi (kedua dari kanan) didampingi Direktur Utama Bank Sultra, Abdul Latif (ketiga dari kanan) bersama jajaran manajemen saat memaparkan kinerja Bank Sultra dalam RUPS beberapa waktu lalu.


--Sukses Salurkan Dividen ke Pemilik Saham dan Dana CSR Kepada Masyarakat

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (Bank Sultra) turut andil dalam pembangunan daerah. Salah satunya diwujudkan pembagian dividen kepada seluruh pemegang saham yakni kepada Pemerintah Provinsi Sultra dan seluruh Kabupaten/Kota se-Sultra. Tak tanggung-tanggung dividen yang dibagikan tahun ini mencapai Rp.190 Miliar. 

Direktur Utama Bank Sultra, Abdul Latif menjelaskan, dividen disetorkan langsung ke rekening pendapatan asli daerah (PAD) milik pemda.

"Dividen yang diberikan Bank Sultra kepada seluruh pemegang saham mencapai 50 persen lebih dari laba yang dihasilkan dan ini merupakan kontribusi nyata yang diberikan Bank Sultra kepada Provinsi/Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tenggara yang tentu tidak dapat diberikan oleh bank lain”ungkapnya, kemarin.

Selain dividen, pihaknya  juga secara rutin menyalurkan dana CSR kepada masyarakat. Penyaluran CSR merupakan bentuk kepedulian Bank Sultra kepada seluruh masyarakat Sultra. "Rutin kami salurkan," ujarnya.

Pada sisi lain, Abdul Latif juga mengungkapkan bahwa sejak tahun 2019 hingga saat ini pihaknya juga menyediakan alat perekam transaksi pajak sebanyak 1.166 unit yang terpasang di beberapa hotel, restoran, tempat hiburan dan parkiran di seluruh Sultra. Alat rekam pajak yang saat ini digunakan merupakan hasil sewa dari perusahaan penyedia jasa teknologi dengan total biaya sewa yang disiapkan Bank Sultra sebesar Rp. 421 Juta per bulan.

“Untuk itu tidak hentinya kami meminta dukungan dari seluruh pemegang saham agar Bank Sultra dapat terus diberikan kepercayaan sebagai mitra pemerintah daerah sehingga misi kami untuk berkontribusi terhadap pembangunan daerah demi kesejahteraan masyarakat dapat tercapai” tambah Abdul Latif

Terpisah, Gubernur Sultra Ali Mazi tak manampik jika keberadaan Bank Sultra sangat dirasakan pihaknya khususnya dalam menumbuhkan perekonomian daerah. Sukses berkontribusi terhadap pembangunan daerah kata Ali Mazi tak lepas dari kerja keras seluruh insan Bank Sultra.

"Keberadaan Bank Sultra sangat membantu dalam peningkatan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. Peran strategis Bank Sultra sebagai lembaga intermediasi dunia usaha efektif mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah Sulawesi Tenggara yang kita cintai ini," ujar Ali Mazi.

Ia juga menambahkan bahwa selaku pemilik sudah sepantasnya orientasi dan fokus seluruh Pemerintah Daerah di Sultra ini lebih diarahkan kepada bank Sultra.

“Sebagai pemilik sekaligus mitra dan nasabah inti dari bank ini, seyogyanya kita mampu memberikan peran utama dalam hal pengelolaan dana pemda, peran dalam mendukung pembangunan infrastruktur daerah hingga mendorong pencapaian peningkatan kesejahteraan masyarakat” tambah Ali Mazi.

Orang nomor satu di Sultra ini juga menyampaikan kepada jajaran Direksi dan Komisaris Bank Sultra agar senantiasa memperhatikan langkah dan strategi yang diambil agar Bank Sultra mampu menjadi pendukung utama dan terdepan dalam mendorong pengembangan berbagai sektor ekonomi di Sultra.

Sekedar informasi, alokasi pembagian dividen untuk setiap pemegang saham dihitung secara proporsional berdasarkan lama mengendap setiap setoran modal. Untuk tahun buku 2021 dividen yang diberikan kepada masing-masing pemegang saham Bank Sultra yakni Pemprov Sultra sebesar Rp 71,08 miliar (Total penyertaan modal sebesar Rp 234,99 miliar (38,23%)) ; Pemkab Kolaka Utara Rp 14,32 miliar (Rp 45,38 miliar (7,38%)) ;  Wakatobi Rp 12,88 miliar (Rp 41 miliar (6,67%)) ; Bombana Rp 11,94 miliar (Rp 37,59 miliar (6,11%)); dan Pemkab Kolaka sebesar Rp 11,65 miliar (total penyertaan modal Rp 36,66 miliar (5,96%)).

Selanjutnya dividen diberikan kepada Pemkab Buton sebesar Rp 9,53 miliar (total penyertaan modal Rp 30 miliar (4,88%)) ; Kolaka Timur Rp 8,64 miliar (Rp 29,14 miliar (4,58%)) ; Kota Bau-Bau Rp 7,94 miliar (Rp 25 miliar (4,07%)) ; Kota Kendari Rp 7,94 miliar (Rp 25 miliar (4,07%)) ; Buton Utara Rp 6,67 miliar (Rp 21 miliar (3,42%)) ; Konawe Utara sebesar Rp 5,90 miliar (Total penyertaan modal Rp 20 miliar (3,25%).

Kemudian Konawe Selatan sebesar Rp 5,79 miliar (total penyertaan modal Rp 18,22 miliar (2,96%)); Konawe Rp 4,04 miliar (Rp 18,22 miliar (2,07%)); Muna Rp 3,17 miliar (Rp 10 miliar (1,63%)) ; Buton Tengah Rp 3,17 miliar (Rp 10 miliar (1,63%)) ;  Buton Selatan Rp 2,54 miliar (Rp 8 miliar (1,30%)); Konawe Kepulauan Rp 2,38 miliar (Rp 7,5 miliar (1,22%) dan Pemkab Muna Barat sebesar Rp 1,11 miliar (total penyertaan modal awal Rp 3,5 miliar (0,57%)). (ags)

  • Bagikan