Minyak Goreng Produksi Pelajar Sultra Dibagikan

  • Bagikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID — Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) berupaya menjawab keresahan warga tentang langka dan mahal harga minyak goreng. Minyak goreng yang diproduksi SMA/SMK sederajat di Bumi Anoa, dibeli dan dibagikan secara gratis kepada warga yang membutuhkan.

Kepala Dinas Dikbud Sultra, Drs Asrun Lio MHum PhD menjelaskan, minyak yang dibagikan tersebut merupakan hasil dari gerakan massal pembuatan minyak goreng tradisional oleh pemuda-pelajar yang berlangsung serentak pada 17 kabupaten/kota di Sultra. Minyak goreng itu dibeli oleh Dharma Wanita Dikbud Sultra untuk dibagikan kepada warga yang membutuhkan.

“Pembuatan minyak goreng menciptakan pengalaman buat pelajar. Juga meneruskan informasi kearifan lokal tersebut kepada generasi pelanjut. Selain itu, berkontribusi nyata dalam menjawab kelangkaan minyak goreng. Hasil produksi minyak goreng melampaui target 12 ribu liter dari 3 ribu tungku yang dinyalakan,” jelas lulusan S3 The Australian National University Canberra ini.

Mantan Kepala Sekretariat Rektor UHO ini melanjutkan, selain dibagikan, minyak goreng juga dijual untuk pengembalian biaya operasional pembuatannya.

Sementara itu, Ketua DWP Dikbud Sultra, Dra Wa Ode Munanah mengungkapkan, selain minyak goreng, juga terdapat sembilan bahan pokok lainnya seperti beras dan mie instan yang diserahkan ke pondok-pondok pesantren Tahfiz Quran, anak yatim, termasuk pensiunan Dikbud Sultra yang membutuhkan.

“Di Kendari, kita salurkan pada beberapa titik. Di antaranya, Panti Asuhan Al-Hidayah Wuawua, Al-Ikhlas Baruga, Panti Asuhan Nurul Qamariyyah Kendari, Markaz Tahfidz Al-Quran Abdurrahman Bin Auf Wahdah Islamiyah Kendari, dan beberapa titik jalan umum. Dilanjutkan pada belasan pensiunan Dikbud Sultra,” jelas Munanah.

Istri Asrun Lio ini mengatakan momen pembagian minyak goreng ini cukup tepat karena bertepatan dengan awal Ramadan dan masih di tengah kelangkaan dan mahalnya minyak goreng. “Tentu kami berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat, dan bisa menggerakkan setiap kelompok masyarakat untuk tetap bersama-sama menjawab persoalan minyak goreng,” harap ibu dua orang anak ini. (m4/b)

  • Bagikan