La Bakry Boyong Penghargaan Menteri

  • Bagikan


Sukses Tingkatkan Predikat SAKIP dari CC ke B

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID — Lelah dan peluh Bupati Buton La Bakry menata pemerintahannya terbayarkan dengan apresiasi dari menteri. Selasa kemarin, Bupati Buton La Bakry terbang ke Jakarta dan memenuhi undangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Tjahjo Kumolo. Rupanya, La Bakry diganjar penghargaan dan memboyongnya pulang ke Buton.

Dari hasil evaluasi Kementerian PAN RB, Pemkab Buton dalam kendali duet Bupati La Bakry dan Wakil Bupati Iis Elianti sukses mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). “Tahun lalu, Sakip Pemkab Buton berpredikat CC. Nah, tahun ini kita sukses meraih predikat B,” ujar Bupati La Bakry melalui telpon selulernya dari Jakarta, Selasa (5/4).

Bupati La Bakry sangat bangga akan capaian Sakip dengan predikat B ini yang meraih penghargaan dari Menteri Tjahjo Kumolo. Prestasi ini adalah buah karya dedikasi, loyalitas dan pengabdian seluruh aparatur Pemkab Buton. Mulai wakil bupati, sekda, para kepala OPD dan PNS Pemkab Buton.

“Atas raihan penghargaan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada semua aparatur Pemkab Buton dan mnya. Wakil Bupati, Sekda dan seluruh OPD Pemkab Buton. Khususnya juga operator Bappeda, ini menggambarkan kalau kinerja kita semakin baik,” kata Bupati La Bakry yang didampingi Kepala Bappeda Buton Ahmad Mulia.

Penghargaan Sakip tahun 2022 oleh Kementerian PAN RB itu menjadi kado istimewa di penghujung masa jabatan Bupati La Bakry dan tandemnya Iis Elianti. “Alhamdulillah, konsistensi kita meningkatkan status Sakip berhasil. Dari predikat CC menjadi predikat B sesuai penilaian oleh Kementrian PAN RB terkait penilaian Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah,” ungkapnya.

Dia berharap ke depan masih terus dilakukan perbaikan. Sehingga peringkat B itu bisa naik lagi menjadi A. “Harus ditingkatkan lagi, tahun depan bisa jadi A,” pungkas Bupati La Bakry.

Dihubungi terpisah, Kepala Bappeda Kabupaten Buton Ahmad Mulia menjelaskan naik levelnya penghargaan SAKIP itu tidak diraih dengan mudah. Ada proses panjang yang terus dibenahi mulai dari perencanaan sampai pada proses evaluasi. Bahkan Pemkab Buton harus berjuang selama tiga tahun untuk naik kelas dari kategori C.

“Alhamdulillah setelah tiga tahun berusaha, kita raih predikat B. Tiga tahun kita bertahan dipredikat Sakip C. Lalu naik di level CC, dan akhirnya meraih predikat B. Target kita selanjutnya, harus meraih predikat A,” kata Ahmad Mulia.

Menurut Ahmad Mulia, ada tiga hal yang difokuskan Kemenpan-RB dalam menilai kinerja pemerintah daerah. Pertama, efisiensi dan efektivitas program. Anggaran yang dialokasikan harus benar-benar efektif untuk menyelesaikan prioritas-prioritas pembangunan yang merupakan usulan dari bawah (masyarakat).

Kedua, dokumen perencanaan tersusun sistematis dan konsisten dari atas dan bisa diterjemahkan hingga level bawah sebagai pelaksana kegiatan. Ketiga, masalah reformasi birokrasi, yang mana dititikberatkan pada inovasi. “Inovasi ini ada tiga pula. Pertama, inovasi pelayanan publik yang harus prima cepat dan tepat. Kedua, inovasi keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. Ketiga, integritas ASN itu sendiri sebagai pelayan publik,” papar Ahmad Mulia.

Untuk diketahui, penilaian SAKIP pemerintah daerah dibagi menjadi 7 kategori, yakni paling rendah D dengan rentang nilai 0-30. Kemudian kategori C untuk nilai 30-50, CC untuk nilai 50-60, B untuk nilai 60-70, BB untuk nilai 70-80, dan A untuk nilai 80-90. Adapun kategori tertinggi yaitu AA dengan hasil penilaian 90-100.(lyn/b)

  • Bagikan