KPU Imbau Caleg Terpilih Mundur jika Maju Pilkada

  • Bagikan
Aparat gabungan berjaga di depan Gedung KPU, Jakarta, Rabu (20/3/2024). Menjelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, sebanyak 3.900 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk menjaga tiga titik pengamanan yaitu di Gedung DPR, Bawaslu RI dan KPU RI. (DERY RIDWANSAH/ JAWAPOS.COM)
Aparat gabungan berjaga di depan Gedung KPU, Jakarta, Rabu (20/3/2024). Menjelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, sebanyak 3.900 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk menjaga tiga titik pengamanan yaitu di Gedung DPR, Bawaslu RI dan KPU RI. (DERY RIDWANSAH/ JAWAPOS.COM)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - KPU RI mengingatkan, para calon anggota legislatif (caleg) terpilih harus mundur apabila maju dalam Pilkada 2024. Komisioner KPU RI Idham Holik menegaskan, pengunduran diri dari anggota dewan itu sifatnya wajib.

“Calon anggota terpilih yang dilantik wajib mengundurkan diri pada saat dicalonkan menjadi bapaslon (bakal pasangan calon) kepala daerah dan wakil kepala daerah,” kata Idham kepada wartawan, Jumat (19/4/2024).

Hal itu juga diatur dalam Putusan MK Nomor 33/PUU-XIII/2015 dan Pasal 7 ayat (2) UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada. Namun, hingga saat ini KPU RI belum menetapkan anggota dewan terpilih hasil Pileg 2024.

Berdasarkan Pasal 9 Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2024, penghitungan dan penetapan perolehan kursi anggota DPR dilakukan tiga hari setelah KPU menerima klarifikasi dari MK tentang tidak adanya sengketa pada suatu daerah pemilihan (dapil).

Jika ada sengketa pada suatu dapil, maka KPU harus menunggu MK selesai menyidangkan sengketa itu sekitar bulan Juni 2024 nanti. Sementara itu, pendaftaran pasangan calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 baru akan dibuka pada 27-29 Agustus 2024. (jpg)

  • Bagikan