Syekh Palestina Apresiasi Donasi Warga Sultra

  • Bagikan
Ulama asal Palestina Syekh Barjas Daoud Salih Elawar (tengah) didampingi penerjemah Muhammad Eriksen Ziyad bersama Wakil Direktur Awal Nurjadin (3 dari kiri) usai diskusi dalam podcast Kendari Pos Channel, Kamis (21/3/2024).(MUH.ABDI ASMAUL AMRIN / KENDARI POS)
Ulama asal Palestina Syekh Barjas Daoud Salih Elawar (tengah) didampingi penerjemah Muhammad Eriksen Ziyad bersama Wakil Direktur Awal Nurjadin (3 dari kiri) usai diskusi dalam podcast Kendari Pos Channel, Kamis (21/3/2024).(MUH.ABDI ASMAUL AMRIN / KENDARI POS)

--Serukan Boikot Produk Pendukung Israel

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kondisi Palestina tak henti dirundung serangan penjajah Israel. Korban jiwa berjatuhan nyaris setiap hari. Negara-negara muslim di dunia juga seolah menutup mata tanpa memberikan bantuan militer. Bantuan logistik, makanan, obat-obatan, pakaian, dianggap penting namun upaya menghentikan penjajahan Israel jauh lebih penting.

Pernyataan itu disampaikan Syekh Barjas Daoud Salih Elawar saat menyambangi Kendari Pos, Kamis (21/3/2024). Syekh Barjas didampingi penerjemah Muhammad Eriksen Ziyad.

Syekh Barjas Daoud Salih Elawar menjelaskan, kondisi warga Palestina saat ini begitu memilukan. Saat terakhir kali bertemu dengan para pengungsi Palestina, mereka begitu sedih atas cobaan yang sedang dihadapi. Apa yang dialami warga Palestina dan Masjid Al Aqsa seyogianya tanggungjawab bersama. Karena itu memperkuat bantuan dan kerja sama seluruh kaum muslimin sangat penting dan mendesak.

“Alhamdulillah, donasi ataupun bantuan dari Indonesia dan Sultra, tidak pernah terhenti. Kami juga di bantu Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP) dalam mengumpulkan donasi untuk warga Palestina,” ujar Syekh Barjas seperti dituturkan penerjemah Muhammad Eriksen Ziyad dalam podcast Kendari Pos Channel yang dipandu Wakil Direktur Awal Nurjadin, Kamis (21/3/2024).

Salah satu pemandangan yang membuat terharu Syekh Barjas ketika mengunjungi sebuah sekolah di Palestina. Ia melihat anak-anak menyanyikan nasyid yang menggambarkan terkait masa mereka sebagai anak-anak yang terampas atau tidak seperti dunia anak-anak pada umumnya karena kondisi dalam keadaan perang.

“Saya menangis saat anak-anak Palestina menyanyi dan saya menghampiri salah satu dari mereka. Kemudian saya memeluknya dan meminta nomor handphonenya,” kisah Syekh Barjas.

Para mujahid dan warga Palestina saat ini sangat membutuhkan bantuan maupun donasi kaum muslimin di dunia termasuk Indonesia dan Sultra. Karena dalam upaya melawan penjajah zionis Israel, pejuang Palestina sangat menbutuhkan amunisi yang besar agar segala daya dan upaya ekspansi kolonial bisa dilawan maksimal.

“Saya yakin misalnya Allah SWT meridai, jika penduduk muslim di Indonesia pergi melawan penjajah Israel, cukup dengan sepakan kaki karena begitu banyaknya warga muslim Indonesia. Hanya saja peraturan dunia tidak mengizinkan hal itu,” imbuh Syekh Barjas.

Jihad yang bisa dilakukan warga muslim di Indonesia membantu warga Palestina melawan zionis Israel selain bantuan dan donasi, bisa pula dengan upaya boikot produk-produk perusahaan yang terafiliasi dengan Israel. Karena Israel tidak berdiri sendiri. Dibelakangnya ada Amerika Serikat. “Jika bukan karena dukungan Amerika Serikat, Israel sudah luluh lantak atau kalah sejak serangan 7 Oktober 2023,” beber Syekh Barjas.

Syekh Barjas menceritakan perjalanan selama berada di Indonesia, termasuk di pulau-pulau yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra). “Di Sultra saya sudah mengunjungi, Muna, Wakatobi, Buton. Saat saya memasuki masjid-masjid disambut dengan sangat luar biasa, ramah dan penuh kegembiraan,” kata Syekh Barjas.

Selama berkunjung ke Buton, Baubau, Muna, dan Wakatobi, Syekh Barjas begitu terkesan dengan pemandangan sepanjang perjalanan baik jalur darat maupun laut. Dia menilai Indonesia adalah surga. “Saya menciptakan nasyid Indonesia Surga karena terinspirasi dari pemandangan laut dan darat selama perjalanan di Indonesia,” urai Syekh Barjas.

Dia mengaku bersyukur bisa berada di Indonesia sebagai negara yang merdeka, negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. “Saya juga berterima kasih kepada Direktur Kendari Pos yang telah memberikan kesempatan untuk berbicara tentang perjalanan saya selama di Indonesia,” kata Syekh Barjas.

Kota Kendari Provinsi Sultra adalah kota ke 9 disambangi Syekh Barjas selama safari dakwah di Indonesia. Sebelumnya, ia telah mengunjungi Kota Aceh, Jawa, Kalimantan, Makassar.

Syekh Barjas juga terkesan ketika menyaksikan pemandangan yang luar biasa dari masyarakat Indonesia yang menyambut dengan teriakan ‘Syekh dari Palestina’. “Saya melihat Indonesia bukan saja alamnya yang indah, namun masyarakatnya begitu ramah, baik dan dermawan,” pungkasnya. (ali/b)

  • Bagikan