Tiga Kecamatan Zona Merah Stunting

  • Bagikan

--Asmawa Minta OPD Pro Aktif

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Persoalan stunting di Kota Kendari masih menjadi “pekerjaan rumah”. Saban tahun, kasus gizi buruk pada balita terbilang tinggi. Tahun 2023, tiga kecamatan di kota lulo masuk kategori merah. Yang mana, tingkat prevalensi stunting patut menjadi perhatian. Tiga kecamatan itu adalah Kendari Barat, Kendari dan Puuwatu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, drg. Rahminingrum mengatakan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat penting mencegah stunting. Namun masih banyak orang tua yang lalai. Dari hasil indentifikasi kasus, tingginya kasus stunting di tiga kecamatan ini dipengaruhi kurangnya pemberian ASI eksklusif terhadap balita termasuk makanan tambahan.

“Para balita kurang mendapatkan ASI. Adapun kasus stunting yang tercatat di tiga kecamatan ini yakni Kendari Barat dengan 79 kasus, Kendari sebanyak 76 kasus dan Puuwatu 66 kasus,” jelasnya kemarin.

Sebagai bentuk penanganan kata Rahminingrum, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari telah menggalakkan program orang tua asuh ditiga kecamatan tersebut. Program tersebut mewajibkan seluruh pejabat lingkup Pemkot Kendari untuk mendampingi seluruh balita yang stunting.

“Pemerintah bersama stakeholder terkait bahu membahu untuk meringankan beban keluarga yang memiliki balita stunting,” ujar Rahminingrum.

Meski masih terdapat balita stunting, namun secara umum kata Rahminingrum, prevalensi stunting Kota Kendari berada di bawah angka prevalensi stunting nasional. Saat ini, prevalensi stunting Kota Kendari tercatat hanya 19,5 persen dari sebelumnya tercatat sebesar 24 persen.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan penekanan angka stunting merupakan instruksi langsung Presiden Jokowi kepada seluruh penjabat daerah di masa transisi. Oleh karena itu, ia meminta seluruh stakeholder terkait termasuk Dinkes untuk pro aktif mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan cara mengatasi penyakit gagal tumbuh pada anak itu.

“Angka stunting harus turun. Segera laksanakan langkah-langkah pencegahan. Jika ada hambatan segera laporkan. Kalau hambatan dianggaran, kita akan lakukan rasionalisasi. Kita lakukan optimalisasi untuk kegiatan yang kira-kira belum terlalu mendesak. Kita realokasikan ke pencegahan stunting,” kata Asmawa. (b/ags).

Zona Merah Stunting :

  • Kendari Barat 79 Kasus
  • Kendari 76 Kasus
  • Puuwatu 66 Kasus

Penangan Stunting di Kendari :

  • Tingkat Prevalensi Masih Dibawah Nasional
    Kendari 19,5 Persen
    Secara Nasional 24 Persen
  • Penyebab Kelalaian Orang Tua
    Kurangnya Pemberian ASI eksklusif Kurang Pemberian Nutrisi Tambahan
  • Dinkes dan OPD Pro Aktif
    Gerak Cepat Langkah Pencegahan
    Optimalisasi Program Kerja Penanganan Stunting
  • Bagikan