30 Hektare Lahan Gambut Terbakar

  • Bagikan
Personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) sigap memadamkan api yang menghanguskan lahan gambut di Desa Wesalo Kecamatan Lalolae, Senin (30/10/2023), kemarin. Sekira 30 hektare lahan gambut terbakar. (TRC BPBD KOLTIM)
Personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) sigap memadamkan api yang menghanguskan lahan gambut di Desa Wesalo Kecamatan Lalolae, Senin (30/10/2023), kemarin. Sekira 30 hektare lahan gambut terbakar. (TRC BPBD KOLTIM)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kabut asap menyelimuti Desa Wesalo Kecamatan Lalolae Kabupaten Kolaka Timur (Koltim). Asap itu bersumber dari insiden kebakaran lahan gambut. Sekira 30 hektare lahan gambut terbakar. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Timur, Dewa Made Ratmawan mengatakan penyebab kebakaran belum diketahui pasti. “Nantinya pihak kepolisian yang akan mendalami penyebab kebakaran lahan tersebut,” ujarnya kepada Kendari Pos, Senin (30/10/2023), kemarin.

Apakah ada kaitannya kebakaran lahan itu dengan cuaca ekstrem di tengah fenomena El Nino ini? “Sudah pasti karena kemarau yang terjadi adalah salah satu dampak El Nino saat ini,” kata Dewa Made Ratmawan.

Dewa Made Ratmawan menyebut, lahan yang terbakar sekitar 30 hektare. Lokasi kejadian hanya berjarak 200-500 meter dari kawasan permukiman warga.

Kebakaran lahan tersebut direspons cepat BPBD Koltim. 24 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) yang dilengkapi alat pemadam kebakaran diterjunkan. Mereka berhasil memadamkan api, kendati sedikit kesulitan lantara sumber air cukup jauh. “Kami sudah berkoordinasi dengan dinas sosial dan pihak yang terkait dalam penanganan kebakaran lahan ini sehingga secepatnya ditangani,” tegas Dewa Made Ratmawan.

Mantan Kabag ULP Koltim itu menuturkan, dalam langkah penanganan kebakaran lahan mesti multipihak. Misalnya, pemerintah kecamatan, swasta dan masyarakat sekitar. “Kami terus membangun dan sosialisasi kesadaran masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan, “ kata Dewa Made Ratmawan.

Terpisah, Kapolres Koltim AKBP Yudhi Palmi DJ mengatakan informasi yang diperoleh dari personel di lapangan bahwa kebakaran lahan di Desa Wesalo telah berlangsung 2 hari. Sumber api diduga berasal dari tepi gunung sekitar permukiman warga.

Kapolres Koltim mengaku upaya mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan intens disosialisasikan kepada masyarakat Koltim. “Dalam program Jumat Curhat, kami pasti sampaikan terkait potensi kebakaran hutan dan lahan. Bahkan, imbauan melarang pembakaran lahan kami sebarkan melalui spanduk,” ujarnya kepada Kendari Pos, kemarin. (kus/c)

  • Bagikan