Masih Lanjutkan Perjuangan untuk Binongko

  • Bagikan
KEMBANGKAN DAPIL : Anggota DPRD Wakatobi, Hairudin Buton saat melakukan rapat di ruang rapat parlemen daerah itu. Ia terus menyuarakan aspirasi masyarakat dan kemajuan Pulau Binongko. (DOK. ASTY NOVALISTA/KENDARI POS)
KEMBANGKAN DAPIL : Anggota DPRD Wakatobi, Hairudin Buton saat melakukan rapat di ruang rapat parlemen daerah itu. Ia terus menyuarakan aspirasi masyarakat dan kemajuan Pulau Binongko. (DOK. ASTY NOVALISTA/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID --Pemilihan legislatif (Pileg) tahun 2024 tinggal hitungan bulan lagi. Jika para bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) sudah melakukan sosialisasi hingga silaturahmi pada masyarakat, berbeda dengan Hairudin Buton. Ia justru memilih untuk tidak melakukan hal tersebut. Menurutnya, itu akan membuat Pileg menjadi lebih objektif.

“Saya belum turun sosialisasi. Bagi saya sangat tidak objektif kalau kami incumbent sudah melakukan sosialisasi. Sedangkan kita masih hidup dengan gaji dan masih bertanggung jawab membawa beban. Biarkan dulu teman-teman yang baru melakukan sosialisasi, nanti kita ikut di belakang. Toh kita sudah kerja lima tahun. Sehingga kinerja kita sudah terukur dan rakyat sudah bisa menilai," optimisnya, Minggu (27/8).

Hanya memang perjuangan untuk daerah pemilihan (Dapil)-nya masih panjang. Seperti halnya program penyalaan listrik 24 jam tinggal menunggu realisasi dan jalan lingkar Pulau Binongko sebagai proyek paling utama dalam infrastruktur. Politikus Partai Golkar itu juga masih ingin menyetarakan sumber daya manusia (SDM) dalam hal pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif di wilayah konstituennya.

Menurut Hairudin Buton, Binongko adalah daerah kepulauan yang memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata. Jika ingin menopang kepariwisataan di Pulau Binongko, maka salah satunya mengembangkan ekonomi kreatif dan UMKM. Hal itulah yang belum bisa dicapai 100 persen hingga hari ini.

"Tapi memang sudah mengarah ke sana. Di tahun 2023 ini APBD kita untuk pembangunan infratsruktur jalan dianggarkan kurang lebih Rp 26 miliar untuk Pulau Binongko. Sebesar Rp 21 miliar untuk listrik 24 jam Binongko dan Kaledupa," ujarnya.

Khusus pengembangan UMKM lanjut suami Almina itu, perlu kerja sama dengan sejumlah pihak terkait.

Jika dulu kata dia secara sosiologi Binongko sering disebut sebagai daerah tertinggal dibanding tiga pulau besar lainnya di Wakatobi, maka tidak dengan saat ini. Seperti halnya akses informasi sudah lebih baik dibanding sebelumnya, transportasi laut hingga infrastruktur dasar seperti jalan juga mulai berkembang.

“Insyaallah sekarang hampir semua sudah punya jaringan internet. Lampu 24 jam tinggal tunggu realisasi saja. Pengembangan lainnya juga sudah lebih baik dibanding sebelumnya,” tambah Hairudin Buton.

Ayah tiga orang anak ini mengaku masih banyak cita-cita mulia untuk Binongko yang harus diperjuangkan lagi. Sehingga ia memantapkan diri menuju periode ketiga di kursi parlemen daerah Wakatobi. Ia juga tak khawatir jika saat ini banyak wajah baru mengincar kursi DPRD Wakatobi melalui daerah pilihan (Dapil) V di Pulau Binongko.

“Dari saya duduk di kursi DPRD pada tahun 2009 sampai 2014 dan periode kedua tahun 2019-2023 saya kira masih banyak pekerjaan yang harus kita perjuangkan. Mimpi besar saya adalah, membuat Binongko setara dengan pulau lainnya dalam hal ekonomi, ekonomi kreatir hingga UMKM. Insyaallah bisa," tandas Hairudin Buton. (c/thy)

  • Bagikan