AMI Edukasi Petani Tentang CVPD Jeruk Siompu

  • Bagikan
Penyampaian Materi Lapangan oleh Prof Abdul Munif, Dosen IPB University

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Jeruk siompu merupakan salah satu tanaman unggulan Sulawesi Tenggara (Sultra). Namun, produksi tanaman jeruk siompu kian menurun karena adanya gangguan hama dan penyakit Jeruk Siompu atau Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD).

Melihat kondisi ini, Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI) berkerjasama dengan Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sultra melakukan Sekolah Lapang (SL) kepada para petani agar mereka mengetahui cara mengendalikan penyebaran hama dan penyakit Jeruk siompu. Kegiatan ini diikuti 35 orang (Petani) dari 9 Desa di Kecamatan Siompu dan Siompu Barat mulai 8 sampai 12 Maret di Aula SMA Negeri 1 Siompu.

Ketua tim riset Prof. Dr. Hj. Husna, mengatakan, berdasarkan hasil peneltian tim peneliti jeruk siompu tahun 2022 (Husna dkk) ditemukan bahwa bibit bermikoriza memiliki kemampuan tumbuh baik pada lahan penanaman jeruk siompu di Pulau Siompu, jeruk siompu dapat diperbanyak dengan cangkok dan kultur jaringan. Selain itu, jumlah jeruk bukan siompu (bantuan pemerintah- KW) lebih banyak (1592 individu atau 59,3 persen) dari jeruk Siompu, dan jeruk siompu telah terserang penyakit CVPD dan hama penyakit lainnya.

"Karena itu perlu eradikasi pohon jeruk terserang penyakit CVPD dan jeruk bukan Siompu. Bahkan pengendalian hama penyakit perlu segera dilakukan, sebab kegiatan penanaman tidak akan berhasil selama tanaman jeruk yang terserang CVPD masih ada," terang Prof. Husna yang juga merupakan Ketua AMI.

Saat ini ancaman CVPD cukup tinggi di daerah Siompu, karena itu penting untuk segera melakukan pengendalian penyakit CVPD dan hama lainya. "Jeruk siompu perlu segera diselamatkan dari ancaman kepunahan. Oleh karena itu, butuh komitmen dan sinergi semua pihak baik petani, pemerintah (desa, kecamatan dan kabupaten serta Provinsi) serta perguruan tinggi serta organisasi profesi seperti Asosiasi Mikoriza Indonesia. Perlu ada pertemuan semua pihak untuk mencarikan solusi penyelamatan," tegas Mantan Dekan Faperta UHO ini.

Pelatihan kali ini, dilakukan untuk mengedukasi para petani jeruk Siompu agar segera melakukan langkah cepat bila ada tanaman jeruk siompi yang terindikasi terserang hama dan penyakit khususnya CVPD. Di tempat yang sama Camat Siompu, Haruddin SPd, M.Si., mengaku sangat menyambut baik kegiatan Sekolah Lapang yang dilakukan oleh Asosiasi Mikoriza Indonesia bekerjasama dengan Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra. Mengingat pengendalian hama dan penyakit jeruk perlu dilakukan. "Karena itu kami mengimbau kepada seluruh petani yang memiliki pohon jeruk bukan Siompu dan tanaman terserang penyakit CVPD untuk mengeradikasi pohon-pohon tersebut, "tegasnya.

Menurutnya, terkait usulan ketua AMI untuk pertemuan para pihak yang berkepentingan untuk merumuskan kegiatan, atau program yang relevan dengan pengendalian hama dan penyakit Jeruk Siompu sangatlah baik. "Tentu kegiatan positif seperti itu akan terus kami sambut baik. Terlebih ini untuk keberlangsungan para petani jeruk kita, "ujarnya.

Dia menjelaskan, Kepala Dinas Pertanian Buton Selatan juga telah menghimbau semua pihak untuk bekerjasama dalam penyelamatan Jeruk Siompu. "Dimana pengadaan bibit jeruk siompu harus selektif dan asal usul benih jeruk siompu juga wajib diketahui dengan jelas, " tukasnya.

Sementara itu, salah satu petani Jeruk Siompi, Parman Enti mengaku saat ini mereka dengan kesadaran penuh telah melakukan penebangan pohon Jeruk Siompu dan Jeruk bukan Siompu yang terserang penyakit. Dalam kegiatan sekolah lapang yang dilakukan di Aula SMA Negeri 1 Siompu turut menjadi pemateri Dosen IPB University Prof. Dr. Ir. Abdul Munif, M.Sc dan Dosen Universitas Halu Oleo Ir. Terry Pakky, M.Si. (rah/b)

  • Bagikan