Pemkot Kendari Komitmen Turunkan Angka Stunting

  • Bagikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Kesehatan mencatat, sebanyak 365 anak menderita stunting (gagal tumbuh). Penderita stunting paling banyak ditemukan di Kecamatan Kendari Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, drg. Rahminingrum mengatakan, perkembangan prevalensi stunting selama tiga tahun terakhir (2020-2022) cenderung dinamis.

"Secara umum prevalensi stunting mengalami penurunan dan peningkatan yakni 2020 dari 3,41 persen (466 kasus) turun menjadi 0,95 persen (227 kasus). Tetapi pada tahun 2022, meningkat menjadi 1,40 persen (365 kasus)," ungkap Rahminingrum, kemarin.

Rahminingrum mengungkapkan, ada lima faktor determinan yang masih menjadi kendala dalam intervensi status gizi (stunting) di Kota Kendari yakni pertama, kebiasaan merokok. Kedua, balita tidak mendapatkan ASI (Air Susu Ibu) eksklusif.
Ketiga, belum memiliki kartu BPJS. Keempat, adanya penyakit penyerta. Kelima, Kecacingan.

Sebagai bentuk pencegahan, kata Rahminingrum, Pemkot Kendari telah mengadakan rembuk stunting dan penggalangan komitmen dalam upaya penanggulangan stunting.

"Tahapan aksi konvergensi telah dilakukan, salah satunya dengan menetapkan 10 Kelurahan lokus stunting tahun 2023 untuk diberikan intervensi spesifik dan sensitif di wilayah tersebut," bebernya.

Sepuluh kelurahan itu meliputi Kelurahan Anawai, Wua-wua, Punggaloba, Dapu-dapura, Watubangga, Baruga, Purirano, Mangga Dua, Punggolaka, dan Kelurahan Anduonohu.

Selain itu, Dinas Kesehatan bersama dengan Puskesmas juga telah melakukan monitoring sekaligus analisa masalah yang terjadi hingga di Kelurahan.

"Hasil monitoring menunjukkan pola asuh balita dengan masih banyaknya bayi tidak mendapatkan asi ekslusif, pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi, pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar dan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat. Terutama perilaku merokok dan kepemilikan kartu BPJS masih membutuhkan intervensi dan pembinaan secara masif," pungkasnya.

Sekadar informasi, sebanyak 365 kasus stunting di Kota Kendari tersebar di Kecamatan Kendari Barat 79 kasus, Kendari 76 kasus, Puuwatu 66 kasus, Wuawua 53 kasus, Abeli 33 kasus, Nambo 17 kasus, Mandonga 14 kasus, Poasia 9 kasus, Kambu 7 kasus, Baruga 6 kasus, dan dan Kecamatan Kadia 5 kasus. (b/ags)

  • Bagikan