KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID — Pada tahun 2022 ini, pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Wakatobi berencana membangun Sentra Bisnis Perikanan Terpadu (SBPT). Proyek tersebut akan ditempatkan di Desa Numana, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan. Meski demikian, sebelum program tersebut terealisasi, pihak DKP tengah mengurus izin lingkungan. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DKP Wakatobi, Mulyanto, menjelaskan, pengurusan izin itu berupa dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang diperkirakan tuntas Juni mendatang. Jika administrasi itu tuntas, maka pekerjaan proyek dapat dihelat tahun ini.
Kendati pada 2022 ini DKP Wakatobi tidak mendapatkan dana alokasi khusus (DAK), namun instansi tersebut telah menyiapkan biaya melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sebesar Rp 7 miliar. “Setelah dokumen Amdal selesai, pekerjaan proyek ini mulai digarap dengan melakukan reklamasi kawasan pembangunan kawasan SBPT,” ujar Mulyanto, Minggu (10/4). Pembanguan SBPT tersebut menurutnya, memiliki sejumlah manfaat. Mulai dari menyediakan es berkualitas yang dibutuhkan nelayan hingga menyiapkan tempat pembekuan hasil tangkapan nelayan. “Serta yang paling penting, pelabuhannya bakal menjadi sumber PAD karena setiap kapal ikan yang berlabuh, akan ditarik retribusi,” pungkasnya.
Untuk diketahui, tahun ini DKP Wakatobi hanya mendapat dana alokasi umum sebesar Rp 80 juta. Nelayan hanya akan mendapatkan bantuan melalui DAU tersebut, itupun akan dilihat mana kelompok yang layak mendapatkan atau sangat membutuhkan. (c/thy)
