Membangun Peradaban dari Pelosok

  • Bagikan
Kepala DPMD Sultra I Gede Panca menjadi narasumber dalam Podcast Kendari Pos Channel.
Kepala DPMD Sultra I Gede Panca menjadi narasumber dalam Podcast Kendari Pos Channel.

--Gerakkan Perekonomian Berbasis Potensi Desa

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pasca ditetapkannya Undang-undang (UU) nomor 6 tahun 2014, prioritas pembangunan kini lebih diarahkan ke pedesaan. Setiap tahunnya, ratusan juta hingga miliaran anggaran dikucurkan pemerintah pusat langsung ke rekening desa. Di Sulawesi Tenggara (Sultra), transfer Dana Desa (DD) tahun 2023 mencapai Rp 1,46 triliun.

Kendati disupport anggaran yang cukup besar, namun belum sepenuhnya berjalan maksimal. Meskipun memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang begitu kaya, masih ada yang dikategorikan desa sangat tertinggal. Namun dalam beberapa tahun terakhir, jumlahnya terus menurun. Dari 1.908 desa, kini tersisa dua desa yang berstatus sangat tertinggal. Dua desa itu berada di Kecamatan Ngapa Kolaka Utara (Kolut).

"Sebelum 2018, masih ribuan desa yang masih berstatus sangat tertinggal dan tertinggal. Sekarang yang sangat tertinggal sisa dua desa dan tertinggal sisa 166 desa. Selebihnya, sudah masuk kategori berkembang, maju dan mandiri," jelas I Gede Panca kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPRD) Sultra saat tampil di podcast Kendari Pos Channel, Selasa (19/12).

Dalam podcast yang dipandu Redaktur Politik Kendari Pos Ramadan Haki, pria yang hijrah mengabdi di Sultra 2018 ini mengaku telah menyiapkan berbagai langkah strategis dalam mendorong pembangunan di desa. Khusus dua desa sangat tertinggal di Kolut, akan menjadi perhatian serius. Sebagai langkah awal, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pj Bupati dan DPMD setempat. Dari data yang dihimpun, dua L desa ini baru dimekarkan. Lokasi berada di wilayah hutan sehingga akses kesehatan, pendidikan dan pasar masih jauh dari jangkauan.

Kepala DPMD Sultra I Gede Panca menjadi narasumber dalam Podcast
Kendari Pos Channel.

"Tahun depan, kita lengkapi dan bangun sarana dan prasarana pendukung. Kita berupaya agar status sangat tertinggal bisa ditingkatkan. Tidak hanya di Kolut, desa tertinggal kita dorong agar bisa naik status. Kita akan mengawal program pedesaan melalui berbagai inovasi dan kreatifitas sesuai potensi desa. Apalagi Pj Gubernur Sultra begitu fokus pada Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3D)," ujar I Gede Panca.

Dalam menggerakan roda perekonomian di desa, pihaknya mendorong peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Sudah sepatutnya, Bumdes harus mampu menggali potensi ekonomi yang ada di desa. Jika sebuah desa, punya potensi di bidang perkebunan dan pertanian, Bumdes mesti mengambil peluang berbisnis yang berkaitan bahan-bahan pertanian. Begitupun jika sebuah desa memiliki potensi wisata. Di sejumlah daerah, objek wisata ini yang cukup potensial dalam menggerakan ekonomi.

Kepala DPMD Sultra I Gede Panca (tengah) berbincang dengan Redaktur Politik Kendari Pos Madan (kanan) di Lobi Graha Pena Kendari Pos.

"Kita tidak boleh tergantung dengan investasi. Desa di Sultra punya banyak potensi yang bisa dikembangkan. Kalau desa wisata, kita bisa belajar dari provinsi Bali dan Yogyakarta. Di sana, Bumdes mampu mengelola destinasi wisata yang mereka miliki. Yang kita perlukan saat ini, bagaimana meningkatkan dan menyiapkan SDM-nya. Aparatur di lapangan harus bisa paham. Yang terpenting, provinsi, kabupaten dan desa harus terus bersinergi," jelasnya.

Kepala DPMD Sultra I Gede Panca didampingi jajaran Kendari Pos sebelum meninggalkan Graha Pena usai mengisi program dialog di kanal youtube Kendari Pos.

Obrolan bersama Kepala DPMD Sultra I Gede Panca sangat menarik. Apalagi di awal perbincangan, Redaktur Politik Kendari Pos Ramadan Haki sempat mengorek perjalanan karir I Gede Panca hingga hijrah ke Sultra. Untuk menjawab rasa penasaran, silahkan nonton langsung podcast-nya melalui kanal You Tube Kendari Pos Channel. Bisa juga lewat koran cetak Kendari Pos terbitan hari ini atau jejaring media Kendari Pos lainnya. (c/abd)

  • Bagikan