Inflasi Belum Berlalu, Surunuddin Turun Tangan

  • Bagikan
Bupati Konsel Surunuddin Dangga (tengah) memimpin operasi pasar murah di Kelurahan Lapuko, Kecamatan Moramo, Senin (30/10/2023), kemarin. Pasar murah digelar untuk menekan inflasi sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau. (I NGURAH PANDI SANTOSA / KENDARI POS)
Bupati Konsel Surunuddin Dangga (tengah) memimpin operasi pasar murah di Kelurahan Lapuko, Kecamatan Moramo, Senin (30/10/2023), kemarin. Pasar murah digelar untuk menekan inflasi sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau. (I NGURAH PANDI SANTOSA / KENDARI POS)

--Operasi Pasar Murah Digelar hingga Desember

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Inflasi di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) belum berlalu. Masyarakat harus berjuang memenuhi kebutuhan sehari-hari. Melihat kondisi rakyatnya yang terdampak inflasi, Bupati Konsel H Surunuddin Dangga turun tangan. Ia memimpin operasi pasar murah, Senin (30/10/2023) kemarin. Pasar murah itu bagian dari realisasi instruksi Mendagri Tito Karnavian agar kepala daerah di Sultra mengendalikan inflasi saat kunjungan kerja di Sultra beberapa waktu lalu.

Bupati Surunuddin mengatakan operasi pasar murah ini upaya pemerintah menjaga, menekan, dan menstabilkan harga barang kebutuhan pokok di Konsel. Operasi pasar murah untuk rakyat sehingga dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Kegiatan itu akan digelar pada 25 kecamatan di Konsel hingga Desember 2023.

“Hari ini (kemarin,red) kita launching pasar murah, dan akan berlanjut sepanjang bulan November dan Desember 2023 ke seluruh kecamatan yang ada di Konsel. Memang harus tersebar, karena kalau hanya 1 tempat atau lokasi saja maka pasar murah tidak berpengaruh, utamanya dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat,” ujar Bupati Surunuddin usai meluncurkan pasar murah di Kelurahan Lapuko, Kecamatan Moramo, Senin (30/10/2023), kemarin.

Bahan pokok komoditas beras yang disalurkan dalam pasar murah diperoleh dari penggilingan padi yang ada di Konsel. Pemkab Konsel membelinya sesuai harga pasar dan disalurkan ke masyarakat di bawah harga tersebut.

“Pemerintah membeli beras di Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan padi. 1 kilogram sekira Rp13.500, dan setiap kilonya disubsidi Rp5.000. Jadi per kilogram beras dibeli masyarakat dengan harga Rp8.500,” kata Bupati Surunuddin dalam acara peluncuran pasar murah yang dihadiri Ketua TP PKK Konsel Hj.Nurlin Surunuddin, jajaran OPD, Forkopimda dan anggota DPRD Konsel.

Bupati Surunuddin menambahkan, 2 tujuan utama dilaksanakannya operasi pasar tersebut. Pertama, untuk menjaga kesediaan dan kestabilan harga mulai dari tingkat petani, penggilingan, hingga pedagang. Kedua, memberi ruang masyarakat untuk memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau di tengah fenomena El Nino saat ini.

“Dalam operasi pasar murah ini, kami bekerjasama dengan penggilingan padi yang ada di Konsel untuk mencegah terjadinya praktik penimbunan dan karena dampak El nino sehingga mengurangi beban masyarakat,” beber Bupati Surunuddin.

Bupati Konsel 2 periode itu mengungkapkan berdasarkan hitungan pemerintah, hasil panen padi di Konsel dalam setahun bisa mencapai sekira 40.000 ton. Kalau hanya untuk konsumsi masyarakat Konsel, bisa lebih dari cukup. Namun masalahnya, hasil itu banyak ke luar daerah.

“Dalam kondisi El Nino saat ini, kita minta pengusaha beras menahan diri untuk mengirim ke luar daerah. Namun pengusaha juga tidak boleh dirugikan, sehingga pemerintah mengambil sesuai harga yang ada, dan disubsidi untuk disalurkan ke masyarakat,” jelas Bupati Surunuddin.

Ia menegaskan ke jajaran OPD Pemkab Konsel, selama ada masyarakat yang datang ke pasar murah jangan pulang dengan tangan kosong. Karena stok yang disiapkan Pemkab Konsel cukup.

“Saya bilang ke tim supaya jangan bilang barang habis, karena di RMU kita masih ada kurang lebih 300 ton beras. Belum lagi yang disiapkan Bulog, karena kita juga sudah subsidi beras di Bulog,” tegas Bupati Surunuddin.

Mantan Ketua DPRD Konsel itu menargetkan menekan inflasi, kemiskinan ekstrem, dan stunting. Karena dalam operasi juga disiapkan bilik untuk masyarakat memperoleh bantuan. Contohnya, bantuan untuk ibu hamil dan mencegah stunting pada anak, termasuk konsultasi terkait kebutuhan air bersih dan langsung ditindaklanjuti pemerintah.

Hal senada diungkapkan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Konsel, Mudianto. Dikatakannya operasi pasar murah itu agar terjalinnya kerja sama antarstakeholder dalam rangka pengendalian inflasi di daerah. Selain itu, untuk mengintervensi dampak bencana El Nino terhadap inflasi di berbagai sektor terutama bahan pokok.

“Penyelenggaraan operasi pasar murah diperuntukkan untuk setiap kecamatan dan dimanfaatkan guna kebutuhan rumah tangga. Bukan untuk dijual kembali. Tujuannya menekan, menjaga, dan menstabilkan harga barang kebutuhan pokok di Konsel, dan menyediakan bahan pangan pokok yang bersubsidi yang terjangkau dari faktor harga maupun faktor jarak,” ungkap Mudianto.

Untuk diketahui, kebutuhan pokok yang disediakan dalam operasi pasar murah yakni beras 5 kilogram dengan harga Rp42.500, gula pasir 1 kilogram dengan harga Rp10.000, dan minyak goreng per liternya seharga Rp10.000. (ndi/b)

  • Bagikan