Remaja Diedukasi Pemenuhan Gizi dan Anemia

  • Bagikan
EDUKASI REMAJA : Suasana sosialisasi sosialisasi peningkatan kapasitas kelompok pusat informasi dan konseling remaja yang dihelat BKKBN Provinsi Sultra bersama DPPKB serta Tim Penggerak PKK Wakatobi. (ASTY NOVALISTA/KENDARI POS)
EDUKASI REMAJA : Suasana sosialisasi sosialisasi peningkatan kapasitas kelompok pusat informasi dan konseling remaja yang dihelat BKKBN Provinsi Sultra bersama DPPKB serta Tim Penggerak PKK Wakatobi. (ASTY NOVALISTA/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) serta Tim Penggerak PKK Wakatobi, menggelar sosialisasi peningkatan kapasitas kelompok pusat informasi dan konseling remaja (PIK-Remaja). Kegiatan ini juga bersama mitra kerja dalam upaya penguatan percepatan penurunan stunting tahun 2023.

Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DPPKB Wakatobi, Dhian Ambarwati, menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari sosialisasi sebelumnya terkait program prioritas nasional (Pro PN) dan juga tagging stunting keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga (KSPK) tingkat kabupaten Wakatobi di Desa Tindoi.

"Kegiatan ini menghadirkan pemateri dari Duta Genre Indonesia Sultra, Asmaul Husnah dengan materinya terkait edukasi gizi dan anemia. Perwakilan siswa dan siswi SMA Negeri 2 Wangi-Wangi Selatan dan MAN 1 Wakatobi hadir sebagai peserta," ujarnya, kemarin.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PPK Wakatobi, Hj. Eliati Haliana, mengimbau remaja di daerah itu untuk terus menjadi sehat. "Tentunya dengan memenuhi gizi agar tidak anemia dan halhal yang perlu dilakukan. Mulai dari memperbaiki pola hidup bersih dan sehat serta gizi seimbang," terangnya.

Eliati Haliana berharap, pada jenjang kehidupan selanjutnya, remaja putri akan menjadi calon ibu yang hebat untuk anak atau generasinya kelak. "Kalian akan bertanggung jawab terhadap pemenuhan gizi anggota keluarga. Sehingga harus sehat dan tangguh dari segi fisik, mental, spritual maupun sosial," pungkasnya. (c/thy)

  • Bagikan