Kery Optimis Ulu Benua Jadi Juara

  • Bagikan
OPTIMIS TERBAIK : Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (kiri) saat memantau penilaian lomba desa/kelurahan tingkat Provinsi Sultra tahun 2023, di Desa Ulu Benua, Kecamatan Amonggedo.
OPTIMIS TERBAIK : Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (kiri) saat memantau penilaian lomba desa/kelurahan tingkat Provinsi Sultra tahun 2023, di Desa Ulu Benua, Kecamatan Amonggedo.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Desa Ulu Benua di Kecamatan Amonggedo, menjadi utusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe dalam penilaian lomba desa/kelurahan tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2023. Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa, optimis Ulu Benua dapat menjadi juara dalam lomba tersebut. Menurutnya, Pemerintah Desa (Pemdes) Ulu Benua telah menjalankan tugas dengan baik di bawah binaan langsung Pemkab.


Optimisme itu diungkapkan Kery Saiful Konggoasa saat menyambut rombongan tim penilai lomba desa/kelurahan tingkat Sultra yang dipimpin Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Sultra, I Gede Panca. Kery yakin, jika tim penilai objektif, Ulu Benua pasti keluar sebagai jawara pada kompetisi tersebut. "Saya optimis dengan keikutsertaan Desa Ulu Benua. Insya Allah kita bisa juara dan menjadi perwakilan Sultra pada lomba desa/kelurahan tingkat pusat," yakin Kery Saiful Konggoasa, kemarin.


Bupati Konawe dua periode itu mengatakan, pihaknya juga telah membaca laporan penelitian terkait dampak lomba desa/kelurahan terhadap peningkatan kualitas pengelolaan pemerintahan. Ia tak menampik, masih banyak aparat desa yang belum mengerti Tupoksi atas tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat. "Kelemahan ini yang akan terus kita dorong. Sehingga ke depan, pelayanan Pemdes bisa lebih maksimal," imbuh Kery Saiful Konggoasa.


Di tempat yang sama, Kepala DPMD Sultra, I Gede Panca, menuturkan, ia serasa pulang kampung saat bertandang di Desa Ulu Benua. Ia memastikan, tim penilai lomba desa/kelurahan tingkat Sultra bakal melakukan penilaian seobjektif mungkin. "Saya lihat pemerintahan di desa ini luar biasa. Tentunya, ini tidak terlepas dari binaan langsung Bupati Konawe," ungkapnya.


Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Ulu Benua, I Made Asa, mengemukakan, wilayahnya terbentuk menjadi desa persiapan sejak tahun 1994 dan kemudian definitif pada tahun 2005. Desa yang mayoritas dihuni masyarakat Bali tersebut kemudian resmi mendapatkan kode wilayah pada tahun 2017. "Desa ini memiliki luas sekira 550 hektare. Secara historis, Ulu Benua telah ada baik sebelum maupun setelah adanya program transmigrasi," beber I Made Asa.


Ia menambahkan, secara demografis, Desa Ulu Benua memiliki penduduk sebanyak 1.263 jiwa. Terdiri dari laki-laki sebanyak 673 jiwa, serta 590 jiwa perempuan. Secara akumulasi, jumlahnya mencapai 365 kepala keluarga (KK) yang mendiami desa tersebut. "Di Ulu Benua, sektor unggulannya yakni pertanian yang menyumbang pendapatan desa Rp 4,53 miliar. Serta sektor perkebunan yang menyumbang pendapatan Rp 480,3 juta. Pendapatan ini secara signifikan telah mengurangi tingkat kemiskinan yang ada di Ulu Benua," tandasnya. (b/adi)

  • Bagikan