KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Ratusan kaum duafa berkumpul di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sultra usai salat Iduladha 1444 Hijriah, Kamis (29/6/2023), kemarin. Mereka menerima daging kurban dari Ketua Umum DPD Gerindra Sultra, Andi Ady Aksar. 5 ekor sapi dikurbankan Partai Gerindra Sultra.
3 ekor sapi dikurbankan Kamis 29 Juni 2023 dan 2 ekor sapi lainnya akan dikurbankan pada Jumat 30 Juni 2023 di Kabupaten Konawe. Partai Gerindra Sultra menggelar kurban sebagai bentuk kepedulian kepada rakyat kecil di Kota Kendari. Kegiatan kurban itu menjadi bukti kedekatan Partai Gerindra dengan rakyat.
Ketua DPD Partai Gerindra Sultra, Andi Ady Aksar, mengatakan, kurban ini dilakukan sebagai bagian dari tradisi keagamaan dan juga sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap masyarakat, sekaligus wujud komitmen Gerindra dalam interaksi sosialnya di tengah masyarakat Sultra.
"Alhamdulillah, kita juga melaksanakan kurban sapi.Daging hasil kurban akan dibagikan kepada masyarakat Kota Kendari, khususnya di sekitar wilayah kantor DPD Gerindra Sultra," kata Andi Ady Aksar didampingi Sekretaris Umum DPD Partai Gerindra Sultra, Safarullah.
Andi Ady Aksar juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan silaturahmi di tengah momen Iduladha dan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. "Dalam momen Iduladha 1444 Hijriah ini, mari meneguhkan silaturahmi dan menjaga keamanan daerah menjelang pesta demokrasi, Pemilu 2024. Walaupun warna politik berbeda, tetapi kita harus tetap menjaga keamanan dan keharmonisan antarumat," tegasnya.
Andi Ady Aksar berharap kegiatan kurban ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Ia juga berharap semangat berbagi dan kepedulian ini dapat terus diterapkan dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Sementara itu, khatib salat Iduladha di kantor Gerindra, Ustaz Nur Abdi Abdullah, mengatakan Iduladha menjadi momentum mengingatkan akan sosok Nabiullah Ibrahim AS yang telah memberikan banyak teladan. Dari kisah Nabi Ibrahim, umat belajar bahwa jika ingin membangun peradaban yang cemerlang maka harus memulainya dari keluarga.
"Nabi Ibrahim mengajarkan tidak perlu muluk-muluk membangun peradaban jika kita tidak sungguh-sungguh menyiapkan paling mendasar dalam peradaban manusiamanusia yang bernama keluarga, " ujar Ustaz Nur Abdi Abdillah, kemarin.
Lahirnya sejarah peradaban di Kota Suci, Makkah tak lepas dari peran seorang ayah, Nabi Ibrahim AS yang menitipkan keluarga kecilnya, Siti Hajar (istri) dan putranya Nabi Ismail AS kepada Allah SWT di lembah Makkah.
Jika satu demi satu keluarga lemah, maka perlahan dan pasti sebuah peradaban akan runtuh. "Dari Nabi Ibrahim AS kita belajar bahwa tauhid adalah warisan terbaik untuk keluarga. Tauhid membuat kita bersandar hanya kepada Allah SWT," ungkap Ustaz Nir Abdi Abdillah.
Rekam jejak keluarga yang kuat sangat penting dalam melahirkan pemimpin yang kuat pula. Oleh karena itu, belajar dari Nabi Ibrahim AS, tidak boleh ada rasa putus asa dalam menghadirkan seorang pemimpin berkarakter mulia. "Adalah kewajiban kita untuk terus berdoa demi hadirnya sosok pemimpin yang mulia, kendati tidak serta merta dikabulkan saat ini, namun bisa jadi Allah SWT menitipkan terkabulnya doa-doa itu untuk anak cucu kita di masa mendatang, " tutup Ustaz Nur Abdi Abdillah. (din)
