--Menumbuhkan Mindset SDM Pelayan Masyarakat
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Upaya pembenahan internal yang dibarengi bertumbuhnya inovasi di tubuh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI berbuah prestasi. Buktinya, Kemenkumham mendapat pengakuan berupa penghargaan BKN Award 2023 Kementerian Tipe Besar. Penghargaan diterima Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna H. Laoly yang diserahkan Plt.Kepala Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana.
Momentum penyerahan penghargaan itu digelar dalam Raker Kepegawaian tahun 2023 di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Rabu (7/6). Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkumham Komjen Pol. Andap Budhi Revianto mendampingi Menkumham, Yasonna H. Laoly.
Menteri Yasonna melalui Sekjen Kemenkumham Komjen Pol. Andap Budhi Revianto menyebutkan tata kelola kepegawaian di Kemenkumham telah semakin baik dari waktu ke waktu. Hal ini ditandai dengan penghargaan yang diperoleh secara berturut-turut dalam beberapa tahun terakhir dari Komisi ASN dan BKN.
Terbaru, Kemenkumham meraih penghargaan pada BKN Award 2023 Kementerian Tipe Besar dalam tiga kategori yaitu kategori utama Implementasi Norma Standar Prosedur Kriteria Manajemen ASN; kategori Pemanfaatan Data Sistem Informasi dan CAT; dan kategori Implementasi Penerapan Manajemen Kinerja.
"Setiap capaian penghargaan memicu semangat Kemenkumham dalam membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan memuaskan kepada masyarakat," tutur Komjen Pol Andap saat mendampingi Menteri Yasonna dalam Raker Kepegawaian.
Sebelumnya, Menteri Yasonna mengatakan Kemenkumham berupaya terus meningkatkan kualitas pengelolaan SDM. Sasaran pengelolaan SDM Kemenkumham agar memiliki pola pikir sebagai pelayan masyarakat.
"Diharapkan semua pegawai Kemenkumham dapat mengubah mindset sehingga lebih cepat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Menteri Yasonna saat membuka Raker Kepegawaian tahun 2023, Rabu (7/6) lalu.
Terdapat 2 strategi yang dijalankan Kemenkumham. Pertama, pengelolaan kepegawaian berbasis teknologi informasi. Kemenkumham memanfaatkan teknologi informasi mulai dari proses rekrutmen pegawai, penilaian kinerja pegawai, dan perhitungan tunjangan kinerja.
"Teknologi informasi juga diterapkan dalam proses pendidikan dan pelatihan, pengangkatan pangkat dan jabatan, termasuk disiplin hingga pemberhentian dan pensiun pegawai," ujar Menteri Yasonna.
Strategi kedua, implementasi manajemen talenta yaitu mulai penempatan, pembinaan dan pengembangan karier sesuai kompetensi pegawai tanpa diskriminasi dalam bentuk apapun. Strategi ini akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik sekaligus melindungi karier pegawai dari diskriminasi.
"Kedua strategi ini agar dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan SDM," tegas Menteri Yasonna di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta.
Menteri Yasonna menjelaskan perbaikan tata kelola kepegawaian yang dilakukan Kemenkumham sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 yakni pembangunan SDM melalui pembangunan talenta Indonesia, serta reformasi struktural dengan tujuan agar organisasi semakin sederhana, simpel, dan semakin lincah.
Menteri Yasonna menuturkan Raker Kepegawaian tahun 2023 merupakan tindak lanjut atas kebijakan Presiden Jokowi dan tantangan tugas serta dinamika perubahan lingkungan strategis. Ia ingin setiap peserta Raker Kepegawaian mengimplementasikan hasil Raker menuju Kemenkumham semakin profesional, akuntabel, sinergi, transparan, inovatif, dan BerAKHLAK. (din/rls)
