BPBD Petakan 14 Daerah Rawan Bencana Hidrometeorologi

  • Bagikan
Kepala BPBD Sultra, Muh. Yusup

Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Bencana hidrometeorologi beberapa hari lalu tak hanya melanda Kota Kendari. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra mencatat, Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). Amukan hujan deras dan angin kencang meredam beberapa hari belakangan, namun cuaca ekstrem itu masih mengintai. Apalagi Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Kendari sudah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di Sultra.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra, Muhammad Yusup mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Berdasarkan informasi yang diterimanya dari BMKG, cuaca ekstrem masih berpotensi melanda Sultra.

Soal mitigasi potensi bencana, BPBD Sultra punya program kerja. Sebut saja,
membangun kordinasi yang aktif dengan seluruh pemangku kepentingan diantaranya BMKG, TNI/Polri dan seluruh pilar sosial terkait kebencanaan. "Selain itu, meminta BPBD kabupaten/kota untuk melibatkan masyarakat dalam mitigasi bencana misalnya dengan membentuk kelompok Keluarga Tangguh Bencana (KATANA) dan Rumah Ibadah Tangguh Bencana (RITANA)," ujar Kepala BPBD Sultra, Muh.Yusup kepada Kendari Pos, kemarin.

Bahkan BPBD Sultra menggelar apel kesiapsiagaan BPBD kabupaten/kota, hingga pelatihan kepemimpinan pada situasi krisis untuk BPBD dan wali kota/bupati. Muh. Yusup menjelaskan, program Katana dan Ritana sangat penting untuk mengajak masyarakat terlibat dalam pencegahan dan penanganan bencana.

"Program ini sangat baik untuk digencarkan terutama ditingkat kecamatan dan kelurahan. Sehingga jika terjadi bencana, masyarakat sudah tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara menghadapinya," kata Muh.Yusup yang juga Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah (Buteng).

BPBD Sultra juga sudah memetakan lokasi potensi atau rawan bencana di Sultra. Total ada 14 daerah yang rawan terjadi bencana hidrometeorologi. 14 daerah itu yakni Kendari, Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, Bombana, Wakatobi, dan Kolaka Utara. Daerah lainnya yakni Konawe Utara, Kolaka Timur, Buton Selatan, Buton Utara, Konawe Kepulauan, Buton Tengah, dan Baubau.

"Kami meminta masyarakat agar selalu waspada. Apalagi kondisi cuaca saat ini tidak bersahabat. BMKG mempredisikan potensi cuaca ekstrem akan melanda Sultra sampai sepekan mendatang," ungkap Muh.Yusup.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengungkapkan, telah membentuk Pos Komando (Posko) Penanggulangan Darurat Bencana. Tim ini nantinya bertugas melaksanakan upaya mitigasi dan penanganan dampak bencana.

"Tugas utama komando penangulangan darurat bencana untuk memulihkan situasi di Kota Kendari khususnya aktivitas pelayanan publik dan akktivitas masyarakat," kata Pj.Wali Kota, Asmawa.

Di sisi lain, sebagai bentuk mitigasi, Pj.Wali Kota Asmawa menetapkan status tanggap darurat di Kota Lulo. Status tanggap darurat penting dilakukan dalam rangka melindungi masyarkat dari potensi terjadinya cuaca ekstrem di Kota Kendari.

Terpisah, Kepala Bidang I Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Sultra Hj. Hikmawaty Amir, mengatakan hasil pemantauan tim Bidang II (Bidang Kedaruratan dan Logistik) BPBD Sultra, daerah yang terdampak bencana hidrometeorologi Kota Kendari, Konawe dan Konsel.

Hikmawaty menyebut bencana hidrometeorologi meliputi longsor, banjir, angin kencang yang disertai petir dan curah hujan yang cukup tinggi. Pihaknya belum bisa menyebut data jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat bencana hidrometeorologi tersebut. "Tim bidang II BPBD masih di lapangan untuk mendata kerugian dan jumlah titik yang terkena dampak akibat hidrometeorologi itu," ujarnya.

Hikmawaty menjelaskan pemetaan daerah rawan bencana di Sultra melalui dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB). Untuk potensi bencana banjir, berdasarkan kategori tidak rawan, potensi rawan, agak rawan, rawan, dan sangat rawan. Dari 17 kabupaten/kota di Sultra, daerah yang masuk kategori rawan dan sangat rawan bencana banjir yakni Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Konsel, Kolaka, Kolaka Timur, Bombana dan Muna Barat.

"Tujuh daerah itu dalam peta KRB bencana banjir masuk zona merah atau kategori rawan dan sangat rawan. Sementara beberapa daerah lainnya masih kategori potensial rawan dan agak rawan, seperti Buton Tengah, Muna, Buton Utara, Kolaka Utara dan Konawe Utara," jelas Hikmawaty.

Daerah yang berpotensi longsor kategori tinggi dan sangat tinggi itu yakni Kabupaten Kolaka, Konawe Utara, Konawe, Kota Kendari, Bombana, Kota Baubau, Buton dan Buton Utara.
"Sementara daerah kategori sedang dan rendah meliputi Kabupaten Muna, Muna Barat, Buton Selatan, Buton Tengah, dan Konawe Kepulauan. Hal ini sesuai petunjuk peta KRB BPBD Sultra," tutup Hikmawaty. (ags/kam/b)

Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

  • Bagikan