Empat Armada Antisipasi Feri Selama Dock

  • Bagikan
Suasana Pelabuhan Langara yang selalu dipadati aktivitas bongkar muat barang, kendaraan serta penumpang. Dalam beberapa hari kedepan, kegiatan pelayaran akan sedikit terganggu karena armada yang melayani rute itu selama ini, sedang dalam masa pemeliharaan.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dalam kurun waktu 20 hari kedepan, aktivitas penyeberangan dari dan ke Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), akan sedikit terganggu. Itu disebabkan karena KMP Bahteramas sebagai armada feri penyeberangan Kendari-Langara ataupun sebaliknya, tidak akan beroperasi seperti biasanya.

Kapal tersebut akan menjalani masa pemeliharaan (docking) mulai 12 Januari 2023, hari ini. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Konkep, Israwan Sulpa, mengaku, pihaknya telah menerima informasi terkait jadwal pemeliharaan kapal feri tersebut. “Informasi yang kita terima, dibulan ini feri akan melakukan jadwal pemeliharaan (dock) tahunannya. Sehingga kita perlu melakukan antisipasi agar arus penyeberangan ini bisa tetap berlangsung,” ujar Israwan Sulpa, Rabu (11/1).

Ia menjelaskan, langkah antisipasi yang dilakukan dengan mengoperasikan empat armada kapal. Dua standby di Langara dan lainnya sandar di Kendari. Kapal yang akan dioperasikan nantinya adalah KM Valentine Bahari, KM Fajar Fadillah, KM Abiyan dan KM Tiga Bersaudara. “KM Valentine Bahari dan KM Fajar Fadillah nantinya yang akan standby di Langara. Jadwal keberangkatan empat unit kapal ini yakni pagi pukul 8.00 dan siang jam 13.00 Wita. Tetapi untuk KM Valentine Bahari jadwal keberangkatan paginya pukul 9.00 Wita,” jelas Israwan Sulpa.

Ia menambahkan, dengan kapasitas yang dimiliki KM Valentine Bahari mencapai 100 lebih penumpang dan tiga kapal lainnya masing-masing 50 muatan, maka bisa menutupi tak beroperasinya kapal feri selama masa dockingnya. “Kalau kita lihat kapasitas keluar masuk penumpang kapal feri, yakni 200 per trip. Sehingga ketika dibandingkan dengan keempat kapal yang akan beroperasi ini akan setara. Jadi ketika semua ini beroperasi, maka bisa menutupi saat feri dock,” tuturnya.

Meski begitu, Israwan Supla mengakui, akan ada aktivitas arus penyeberangan yang terganggu, yakni angkutan ekspedisi dan roda empat. Karena keempat kapal yang akan beroperasi nantinya, tidak dapat memuat kendaraan roda empat atau lebih. (c/jib)

  • Bagikan