Ekonomi Sultra Tumbuh 5,40 Persen

  • Bagikan

Pada kesempatan yang sama, Deputi Kepala BI Sultra, Adik Alfrinaldi mengungkapkan, untuk ketahanan perekonomian Sultra, pihaknya terus mengembangkan berbagai sektor pendukung perekonomian daerah. Terutama di sektor pertambangan, pertanian dan perikanan.

"Kita sama-sama mengembangkan pertumbuhan ekonomi Sultra di sektor pertambangan, pengolahan, pertanian dan sektor lainnya dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Sultra," ujar Adik Alfrinaldi.

Ia menuturkan, BI tak henti menjaga ketahanan pangan terhadap kondisi saat ini (pandemi Covid-19) dan faktor yang disebabkan oleh dari luar (konflik Rusia - Ukraina) kemudian bangkit untuk melangkah lebih maju lagi sehingga nanti pertumbuhan ekonomi Sultra semakin meningkat.

Dari sisi inflasi, kata Adik, BI Sultra juga membuat program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Sebagai upaya perluasan GNPIP di Kabupaten Wakatobi, Bank Indonesia Sultra bersama Pemkab Wakatobi bersinergi menyelenggarakan bimbingan pengembangan komoditas bawang merah secara total organik.

"Kami bersama Pemkab Wakatobi menggandeng 40 petani bawang merah di Desa Liya Togo untuk mengembangkan bawang merah," ungkap Adik Alfrinaldi.

Lanjut dia, pengembangan komoditas bawang merah secara total organik dilakukan dengan pendekatan urban farming. Pengembangan komoditas bawang merah penting dilakukan karena sebagai salah satu penyumbang inflasi di Sultra.

Adik Alfrinaldi menambahkan, melalui edukasi, petani bawang merah akan mempelajari konsep budidaya dengan pendekatan urban farming dan total organik, yaitu memanfaatkan polybag sebagai solusi efisiensi penggunaan lahan dan menggunakan pupuk organik berteknologi MA-11.

"Melalui kegiatan ini diharapkan Kabupaten Wakatobi mampu mandiri pangan yang akhirnya mampu menciptakan stabilitas harga pangan dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," tutur Adik Alfrinaldi.

Ekonomi Sultra yang kian membaik pada triwulan III tahun ini disambut baik Wakil Gubernur (Wagub) Sultra, Lukman Abunawas. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Sultra tahun ini tak lepas dari berbagai kebijakan pemerintah daerah yang mendukung berbagai sektor perekonomian daerah.

Wagub Lukman mencontohkan belum lama ini Pemprov Sultra bersama BI meluncurkan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP). Provinsi Sultra menjadi salah satu daerah yang sangat responsif dalam implementasi GNPIP yang diinstruksikan Presiden Jokowi. "Presiden mengajak kita untuk mengendalikan inflasi. Jika inflasi terkendali maka perekonomian akan membaik, dan bertumbuh," ujarnya.

Ketua DPD PDIP Sultra ini menambahkan, implementasi GNPIP yang diwujudkan melalui peluncuran gerakan tanam cabai untuk mengendalikan inflasi atau Gerakan Tabe Di dibeberapa wilayah di Sultra seperti Konawe Selatan, Konawe Utara, Kolaka Timur hingga Bombana.

"Kolaborasi aktif antara Bank Indonesia, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya sangat diperlukan untuk mengawal pertumbuhan dan menjaga stabilitas ekonomi di tengah gejolak politik yang terjadi. Mari bersama kita perkuat sinergi untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat," kata Wagub Lukman Abunawas. (ags/b)

Ekonomi Sultra Tumbuh 5,40 Persen

  • Bagikan