PD Aisyiyah Muna Barat Resmikan Program Inklusi

  • Bagikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Muna Barat resmi laksanakan program Inklusi setelah melakukan kegiatan kick off pada Sabtu (22/10/2022). Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Muna Barat dihadiri oleh Tri Hastuti Nur Rochimah selaku Koordinator Program Inklusi Pimpinan Pusat 'Ai syiyah, Sekretaris Daerah Muna Barat Drs. L.M Husein Tali, M.Pd, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulawesi Tenggara.

Sejumlah OPD juga turut hadir dalam gelarn tersebut seperti Bappeda, Dinas Kesehatan, BKKBN, Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, Dinas Sosial, Kementrian Agama, Dinas Koperasi, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan Dan Kelautan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pimpinana Daerah Aisyiyah Muna Barat, camat, dan kepala desa.

Program Inklusi Aisyiyah merupakan program Kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia dimana Aisyiyah sebagai mitra programnya. Mengambil tema 'Kepemimpinan Perempuan untuk Peningkatan Akses Kesehatan dan Ekonomi bagi Perempuan Dhuafa Mustah'afin dengan Pendekatan Inklusif dan Hak Perempuan'. Program ini merupakan salah satu upaya kontribusi Aisyiyah pada tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs) dan juga diharapkan dapat berkontribusi pada capaian pembangunan daerah.

Tri Hastuti menyampaikan harapannya melalui program inklusi ini dapat menguatkan sinergi multi pihak bagi capaian pembangunan daerah. "Melalui program Inklusi ini 'Aisyiyah berharap dapat semakin menguatkan sinergi multipihak termasuk dengan Pemerintah Daerah hingga Pemerintah Desa, juga tokoh masyarakat, dan organisasi masyarakat lainnya untuk dapat berkontribusi bagi capaian pembangunan daerah." terangnya.

Menrutnya Program Inklusi Aisyiyah memiliki lima isu utama program yakni upaya penurunan stunting, pencegahan perkawinan anak, pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), peningkatan partisipasi perempuan, dan pemberdayaan ekonomi. Tri menyebutkan bahwa Program Inklusi Aisyiyah juga melakukan prinsip GEDSI (Gender Equality Disability Social Inclusion) yang memastikan tidak ada satupun elemen masyarakat yang tertinggal dalam pembangunan. Akan lebih banyak masyarakat marjinal berpartisipasi dan mendapat manfaat dari keputusan tentang pembangunan sosial budaya, ekonomi, dan politik Indonesia, terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Muna Barat menyambut baik akan dilaksanakannya Program Inklusi 'Aisyiyah ini. Inklusi bukanlah program baru yang diadakan oleh Aisyiyah, beberapa tahun lalu Aisyiyah pernah menangani kasus TB dan HIV/AIDS yang Allhamdulillah kasus tersebut berhasil m
ereka tangani. Saya berharap diprogram inklusi ini, Aisyiyah juga dapat berhasil menjalankan program-programnya serta para OPD-OPD terkait bisa ikut serta di dalamnya utuk membantu dalam melaksanakan serta menyukseskan program ini," tegasnya.

Sementara itu, Dra. Hj. Danawati dari PDA Kabupaten Muna Barat menyampaikan bahwa dengan dukungan dari Pemerintah Daerah Muna Barat Aisyiyah berharap mampu melaksanakan dan menyukseskan program Inklusi ini serta mampu bersinergi dengan pemerintah daerah dalam melaksanakan program inI

Setelah dilaksanakannya kegiatan kickoff ini, Program Inklusi Aisyiyah Kabupaten Muna Barat melakukan pelatihan bagi para kader yang kelak akan mengawal keberlangsungan program di tingkat komunitas.Terdapat 30 orang kader yang mengikuti pelatihan berasal dari desa dampingan yakni Desa Katangana, Desa Sangia Tiworo, Desa Waturempe, Desa Lasama,Desa Tondasi, dan Desa Santiri.

Program Inklusi ini nantinya akan bekerja di tingkat komunitas yang ada di desa. Oleh karena itu perlu diawali dengan peningkatan pemahaman bagi para kader.Para kader merupakan perempuan yang akan menjadi agen penggerak pembangunan di tingkat komunitas dan tingkat desa. (lis/adv)

  • Bagikan