Wagub Hadiri Upacara Ngaben Massal di Jati Bali

  • Bagikan
Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, H. Lukman Abunawas (lima dari kiri) didampingi jajarannya serta Pemerintah Desa Jati Bali, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pihak terkait lain saat menyaksikan langsung prosesi ngaben massal

Teguhkan Komitmen Wujudkan Sultra Beriman dan Berbudaya

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Tiap lima tahun sekali, umat Hindu di Desa Jati Bali, Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) menggelar upacara ngaben massal. Tahun 2022 ini, prosesi ngaben atau upacara penyucian roh digelar mulai Jumat 26 Agustus hingga Selasa 20 September, hari ini. Seluruh lapisan masyarakat dari dalam dan luar Desa Jati Bali turut hadir, termasuk Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, H. Lukman Abunawas. Ia menyaksikan langsung upacara yang juga disebut sebagai pitra yadnya itu. Pitra artinya leluhur atau orang mati, sedangkan yadnya adalah persembahan suci yang tulus ikhlas.

Kehadiran H. Lukman Abunawas didampingi jajaran Pemerintah Desa Jati Bali, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pihak terkait lainnya. Kepala Desa Jati Bali, I Made Budiarta, menjelaskan, dalam pelaksanaannya, ngaben merupakan tahap terakhir perjalanan manusia di bumi dan itu notabenenya membutuhkan dana. Oleh sebab itu, muncul tradisi ngaben massal yang tujuannya untuk meringankan beban bagi keluarga yang ditinggalkan. "Jadi tujuan diadakan pengabenan massal ini tidak lain untuk meringankan beban biaya masyarakat melaksanakan Yadnya atau korban suci atau persembahan yang dilakukan dengan sadar, tulus ikhlas dan bertanggung jawab dengan dilandasi Sraddha Bhakti kepada Tuhan yang Maha Esa dengan segala ciptaanNya," jelasnya.

Ia menambahkan, ngaben massal yang digelar ini diikuti bukan hanya oleh umat Hindu di Konsel. Juga ada yang dari wilayah lain di Sulawesi Tenggara. "Ada dari Baubau, Konawe Utara, dan Bombana. Kami tak membatasi siapapun yang ingin datang ke Jati Bali," ujarnya. Sementara itu Wakil Gubernur Sultra, H. Lukman Abunawas, mengatakan, upacara ngaben massal harus dilestarikan dan dikembangkan. Pemerintah Provinsi, lanjutnya, sangat konsen dan mendukung. "Apalagi dengan undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan, mengamanatkan agar adat budaya di seluruh Indonesia harus dilestarikan. Hindu, khususnya suku Bali memiliki beragam warisan budaya yang harus terus dilestarikan dan dikembangkan," ungkapnya saat hadir menyaksikan prosesi ngaben massal tersebut, kemarin.

Pemerintah Provinsi, lanjut Lukman, menunjukkan komitmennya melalui Sultra beriman dan berbudaya. Tiap tahun, pemerintah menganggarkan bantuan sarana dan prasarana baik untuk masjid, pura, vihara, dan gereja. "Silahkan jika ada yang dibutuhkan, Parisadha berkoordinasi dengan Bagian Kesra melalui anggota DPRD Sultra Dapil Konsel-Bombana. Itu bisa karena tiap tahun dianggarkan. Program Sultra beriman ini untuk menyiapkan dan membantu sarana ibadah, termasuk bagi umat Hindu," ungkapnya.

Selanjutnya, berbicara Sultra berbudaya pihaknya komitmen mengawal pelestarian dan menghargai setiap budaya yang ada. "Apalagi agama Hindu yang sudah terkenal akan adat budayanya selalu betul-betul dilestarikan, dilaksanakan secara konsisten," ujarnya. Ia tekankan, sekali lagi untuk sarana dan prasarana yang bisa pemerintah bantu, silahkan lewat prosedur. Misal ada aspirasi dari pak desa, camat, atau Pemda Kabupaten kemudian kalau ada anggota DPRD nya silahkan sampaikan. "Silahkan Pak Desa, semua sarana dan prasarana ibadah yang masih kurang sampaikan ke pemerintah. Pasti kita upayakan, karena penting bagi pemerintah menjamin kebutuhan masyarakatnya," janji Lukman dalam kunjungan yang dirangkaikan penyerahan bantuan kepada Desa Jati Bali.

Secara pribadi, Sultra-2 tersebut menegaskan, sangat mencintai kemajemukan yang ada di Bumi Anoa. Pejabat yang juga konsen di Dewan Pembina DPP LAT Sultra itu menegaskan, adat adalah bagian dari dirinya. "Adat apapun yang ada di Sultra, khususnya Bali, mari kita saling menghargai dan toleransi. Pemprov akan mendukung. Saya sudah familiar dengan adat Bali sejak masih menjabat di Konawe, saya senang jika diundang dalam upacara keagamaan seperti ini," pungkas Lukman. (b/ndi)

  • Bagikan