Sulkarnain Mewujudkan Kendari Kota Keluarga Sehat

  • Bagikan
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir membuka pertemuan penguatan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) tingkat Kota Kendari, di Claro Hotel, Rabu (20/7), kemarin.


Kendari Peringkat Pertama Kota Keluarga Sehat di Sultra
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sukses menata wajah kota tak membuat Wali Kota Kendari Sulkarnain berpuas diri dalam kerja-kerja pembangunan. Ia ingin sukses membangun sarana dan prasarana infrastruktur yang sejalan dengan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Berbagai program dalam mewujudkan masyarakat Kendari yang sehat dihadirkan. Upaya itu berhasil.

Kota Kendari ditetapkan sebagai Kota Keluarga Sehat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Di Sultra, Kota Kendari berada di peringkat pertama, dengan capaian 48,05 persen keluarga sehat.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan predikat kota keluarga sehat terwujud tak lepas dari kerja keras seluruh pihak, mulai dari insan tenaga kesehatan, camat, lurah, ketua RT/RW, PKK dan masyarakat.

"Sebenarnya ini adalah sukses kita bersama. Semua menyadari bahwa kesehatan itu penting. Minimal memastikan kesehatan seluruh anggota keluarga itu tetap terjaga dengan cara menjaga kesehatan diri, dan kebersihan lingkungan. Alhamdulillah, masyarakat Kota Kendari sudah memahami itu," ujar Wali Kota Sulkarnain usai membuka pertemuan penguatan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) tingkat Kota Kendari, di Claro Hotel, Rabu (20/7), kemarin.

Berbagai program dihadirkan Wali Kota Sulkarnain melalui dinas teknisnya untuk memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga. Diantaranya, melaunching Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat) di 15 kelurahan yang menjadi lokus penanganan stunting.

Program yang diinisiasi Dinas Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana (Disdalduk dan KB) itu dihadirkan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan keluarga yang berpotensi stunting. "Programnya sedang berjalan. Mudah-mudahan dapat membantu masyarakat," ungkap Wali Kota Sulkarnain.

Selain itu, Wali Kota Sulkarnain memastikan seluruh masyarakat Kota Kendari khususnya masyarakat prasejahtera mendapatkan layanan kesehatan gratis. Layanan kesehatan gratis dimaksud yakni program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan Program Sultra Sehat.

Berdasarkan data dari Dinas Sosial, sebanyak 102 warga kurang mampu telah mendapatkan layanan kesehatan gratis. Rinciannya, JKN KIS sekira 80 ribu orang, Jamkesda 10 ribu orang, dan Program Sultra Sehat sekira 1.200 orang.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, drg. Rahminingrum mengungkapkan sukses Kendari dinobatkan sebagai Kota Keluarga Sehat di Sultra tak lepas dari capaian positif pada 12 indikator keluarga sehat yang ditetapkan Kemenkes.

"Keluarga sehat adalah keluarga yang setiap anggotanya berada dalam kondisi sejahtera, baik dari segi fisik maupun mental. Sehingga hidup normal secara sosial dan ekonomi di tengah masyarakat lainnya. Alhamdulillah, masyarakat Kota Kendari sudah peduli akan pentingnya kesehatan.Terbukti dengan capaian 12 indikator keluarga sehat," ujar drg.Rahminingrum.

Ia berharap, seluruh program pemerintah disektor kesehatan terus berjalan baik dalam rangka menopang dan mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat. "Keluarga yang sehat merupakan kunci dari penerus bangsa yang cemerlang. In Sya Allah, pemerintah akan terus bekerja keras untuk memastikan masyarakat tetap sehat dan terlayani," kata drg.Rahminingrum.

Sekedar informasi, 12 indikator keluarga sehat meliputi keluarga mengikuti program KB, ibu hamil bersalin di layanan faskes, bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap, bayi mendapatkan ASI eksklusif, balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan, dan penderita TB mendapatkan pengobatan sesuai standar.

Selanjutnya, penderita hipertensi melakukan pengobatan teratur, penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak diterlantarkan, anggota keluarga tidak ada yang merokok, keluarga sudah menjadi anggota JKN, keluarga mempunyai akses sarana air bersih, dan keluarga memiliki akses atau menggunakan jamban sehat. (ags/b)

  • Bagikan