BPBD Konut Pantau Titik Rawan Banjir dan Longsor

  • Bagikan
Muh. Aidin

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Intensitas curah hujan di Konawe Utara (Konut) menjadi momok yang harus diwaspadai warga dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Pasalnya, banjir bandang tahun 2019 silam yang meluluhlantahkan sebagian wilayah Bumi Oheo, menyisakan trauma dan menjadi pengalaman untuk terus meningkatkan kewaspadaan dini. Olehnya itu, pihak Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara terus melalukan monitoring rutin pada setiap titik yang berpotensi terjadi bencana alam banjir maupun tanah longsor.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Konut, Muh. Aidin, menuturkan, langkah sejak dini dalam memantau potensi bencana alam yang kemungkinan terjadi, telah diperhitungkan oleh Pemkab. Makanya warning bagi warga yang bermukim di wilayah bantaran sungai maupun perbukitan terus dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Konut. "Peringatan bagi warga yang bermukim di bantaran sungai kerap kami sampaikan agar lebih waspada. Jangan sampai banjir tiba-tiba datang," ujar mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Konut itu, Rabu (20/7).

Monitoring dan koordinasi dengan instansi BMKG juga terus dilakukan oleh BPBD Konut sebagai upaya untuk mengetahui perkembangan intensitas curah hujan. Sehingga BPBD memiliki dasar yang kuat untuk memproteksi dan memberikan warning pada warga yang berada di wilayah radius bantaran sungai. Mantan Kepala RSUD Kolaka Utara itu menyebutkan, koordinasi turut dilakukan bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pemerintah Kecamatan, Lurah, Desa maupun tim relawan bencana dan sejumlah tokoh pemuda yang ada di Konut. "Ini dilakukan untuk memperkuat konsolidasi pada tataran kelembagaan," sambung Muh. Aidin.

Pemkab Konut melalui BPBD sebagai leading sektor penanggulangan bencana telah merespon dengan baik atas surat keputusan (SK) Bupati, H. Ruksamin, nomor 52 tahun 2022, tentang peringatan dini siaga darurat banjir dan tanah longsor serta cuaca ekstrem. BPBD Konut mendeteksi terdapat beberapa wilayah kecamatan yang menjadi rawan banjir dan longsor. Mulai dari Kecamatan Wiwirano, Langgikima, Landawe, Oheo, Asera, Andowia dan Lasolo Kepulauan. Daerah yang disebutkan merupakan wilayah yang dilalui salah satu sungai terpanjang di Konut, yakni Sungai Lasolo. (c/min)

  • Bagikan