Tinjau Produk Ekraf Khas Sultra, Peserta Workshop Kunjungi Dekranasda

  • Bagikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Hari kedua pelaksanaan Workshop Pengembangan Desain Produk Ekonomi Kreatif, peserta mengunjungi Kantor Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Sultra. Peserta diajak melihat semua produk-produk ekraf dan pembuatan kerajinan perak khas Sultra. Peserta dipandu oleh Peneliti dan Dosen Desain Produk Institut Teknologi Bandung (ITB), Prananda L Malasan, yang dalam kesempatan itu bertindak sebagai pemateri.

Dia menjelaskan, desain produk sangat penting. Sebab, sebelum membeli suatu produk, konsumen pertama akan melihat tampilan luarnya. "Saya banyak berbicara tentang desain thinking (cara berpikir desain). Hal ini, untuk membantu teman-teman UMKM belajar berinovasi dan mengembangkan produk lebih sistematis. Termasuk juga tentang mencari peluang, mengidentifikasi aset yang dimiliki lalu mencari permasalahan," ujar Prananda.

Pengisi Materi Design Product, Prananda Luffiansyah (tengah), Kepala Seksi Permodalan Dan Pemasaran Dinas Pariwisata Sultra, Silvia Astrini (tiga dari kiri), Moderator Pengembangan Produk EKRAF Kendari, Rafiudin Pali (kiri), bersama panitia Workshop Pengembangan Produk EKRAF Kota Kendari, di Kantor Dewan Kerajinan Nasional Daerah, Kendari, Selasa (7/6).

Setelah itu, pelaku ekraf mencari ide kebaruan untuk menjawab kebutuhan dan permasalahan yang sudah diidentifikasi sebelumnya. Tahap akhir dari itu, membantu peserta cara membuat desain baru. Mulai desain produk, distribusi, informasi dan marketing. "Jadi, ketika kita sudah bisa mendesain suatu produk dan menarik, maka yang harus dipikirkan selanjutnya adalah cara memasarkannya," jelasnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, perkembangan UMKM di Kota Kendari dari sisi kualitas produk sudah bagus dan juga sangat beragam. Menurutnya, ini aset luar biasa. Tinggal dipoles supaya lebih hebat lagi. "Jika dipoles sedemikian rupa, saya yakin tak hanya di Kendari, tapi juga bisa dikenal di level nasional dan internasional," optimisnya.

Dia mencontohkan kacang mete dan sagu. Dirinya sempat mencicipi dan sangat enak. "Ini menjadi pengalaman baru saya yang tinggal di Pulau Jawa. Keunikan dan keberagaman bahan, dan budaya itu menjadi potensi yang bisa diangkat untuk kemajuan UMKM di kota ini," jelasnya.

Lanjut dia, tiap daerah punya masalah dan keunikan masing-masing. Sehingga perlu dikemas baik supaya menjadi potensi. Harus selalu lihat sisi positif supaya terus berinovasi. "Harus lebih melek terhadap market. Jangan patah semangat. Terus berinovasi dan selalu percaya terhadap aset yang kita miliki. Kalau sudah percaya diri saya yakin pasti bisa," imbuhnya. Untuk diketahui, Workshop Pengembangan Desain Produk Ekonomi Kreatif digelar Dinas Pariwisata Sultra, dengan melibatkan pelaku UMKM sebagai peserta. (adv)

  • Bagikan