80 Kilometer Merefleksi Perjuangan Oputa Yi Koo

  • Bagikan
Suasana rapat persiapan yang dipimpin Bupati Buton, La Bakry didampingi Wakilnya, Iis Elianti, untuk mematangkan kegiatan tapak tilas perjuangan pahlawan nasional Oputa Yi Koo sebagai rangkaian perayaan HUT ke-58 Sultra.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Puncak Gunung Siontapina bernilai sejarah dan sakral bagi masyarakat Buton. Di titik itu, Sultan Himayatuddin Muhammad Saydi atau Oputa Yi Koo, pernah berdiam dan mengatur strategi perang. Kini, putra eks Sultan Buton itu sudah dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Untuk merefleksi kembali kisah sejarah Sultan Buton ke-20 (1752–1755) dan ke 23 (1760–1763) tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menggelar tapak tilas. Titik kumpulnya di Gunung Siontapina.

Sebagai tuan rumah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton juga siap menyukseskan rangkaian kegiatan itu. Bupati Buton, La Bakry, menyebut kegiatan itu sangat penting dan istimewa bagi masyarakat di otoritanya. "Akan ada ratusan orang berjalan kaki dari Banabungi ke Wasambaa, kemudian lanjut ke Puncak Siontapina, seperti yang pernah dilakukan Oputa Yi Koo itu. Akan seperti apa pemandangannya, saya bayangkan itu luar biasa sekali," katanya, Kamis (12/5). Sesuai jadwal, peserta akan berkumpul di Lapangan Banabungi pada Senin 23 Mei mendatang. Peserta akan mendirikan camp di Banabungi, lalu kemudian dilepas oleh Gubernur Sultra, H. Ali Mazi pada 24 Mei pagi.

Kata La Bakry, pesertanya tak hanya dari Pepulauan Buton, tetapi juga dari seluruh Sultra bahkan ada dari berbagai daerah di Indonesia yang akan berpartisipasi. "Ini juga momentum bagi kita, supaya Buton ini lebih dikenal, bukan hanya karena aspalnya tapi peristiwa heroik, sejarah perjuangan Sultan," sambungnya. Direncanakan, para peserta tapak tilas akat memulai perjalanan dari Kota Baubau dan bermalam di lapangan Banabungi, Kecamatan Pasarwajo. Keesokan harinya melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Lasalimu, di Desa Wasambaa yang jaraknya kurang lebih 60 kilometer. Peserta akan bermalam di sana. Selanjutnya 25 Mei pagi, peserta akan mulai mendaki Gunung Siotapina sejauh kurang lebih 20 kilometer.

"Berjalan ke gunung melewati hutan belantara, tapi ada pos-pos peristirahatan, nanti bermalam di puncak. Pak Gubernur akan mendarat dengan helikopter nanti," tambahnya. Persiapan saat ini sudah hampir rampung, termasuk penyediaan dapur umum dan toilet di area puncak. (c/lyn)

  • Bagikan