Kolaborasi Cegah Inflansi

  • Bagikan
Sekda Bombana Man Arfah, bersama Forkopimda lingkup Bombana dan masyarakat yang hadir dalam Pasar Lapak Ramdan di RT H eks MTQ Bombana.
Sekda Bombana Man Arfah, bersama Forkopimda lingkup Bombana dan masyarakat yang hadir dalam Pasar Lapak Ramdan di RT H eks MTQ Bombana.

-- Gelar Lapak Tani RamadanGelar Lapak Tani Ramadan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Minggu kedua Ramadan, Kabupaten Bombana mengalami peningkatan harga komoditas pangan karena permintaan yang tinggi dan perubahan cuaca dari El Nino ke La Nina. Curah hujan yang tinggi di sentra pangan juga memengaruhi kualitas dan jumlah panen petani, menyebabkan gejolak harga dengan indeks perubahan harga naik 3,7 persen.

Sekda Bombana, Drs. Man Arfa mewakili Pj Bupati Bombana Drs Suharmanto saat membuka Pasar Lapak Tani Ramdan di RT H eks MTQ Bombana.
Sekda Bombana, Drs. Man Arfa mewakili Pj Bupati Bombana Drs Suharmanto saat membuka Pasar Lapak Tani Ramdan di RT H eks MTQ Bombana.

Pemerintah Kabupaten Bombana di bawah komando Penjabat (Pj) Bupati Drs. Edy Suharmanto terus mengambil langkah strategis. Ia intens melakukan inspeksi mendadak untuk memeriksa stok dan harga kebutuhan pokok di pasar, meluncurkan gerakan pangan murah, dan menginisiasi kios inflasi dengan subsidi harga. Langkah terbaru Pemkab Bombana adalah menggandeng petani setempat melalui kegiatan “Lapak Tani Ramadhan”. Melalui lapak tani ini, mereka menjual hasil pertanian dengan harga terjangkau atau di bawah harga pasaran untuk menstabilkan harga menjelang lebaran Idulfitri.

Pj Bupati Bombana, Edy Suharmanto, yang diwakili Sekda Bombana, Drs. Man Arfa mengatakan, lapak tani Ramadan bertujuan membantu masyarakat mengakses bahan pokok yang lebih murah, dengan kondisi harga yang naik menjelang lebaran.

Sekda Bombana, Drs Man Arfa menyerahkan secara simbolis bahan pangan berupa beras kepada masyarakat yang hadir dalam Pasar Lapak Tani Ramadan.
Sekda Bombana, Drs Man Arfa menyerahkan secara simbolis bahan pangan berupa beras kepada masyarakat yang hadir dalam Pasar Lapak Tani Ramadan.

“Pelaksanaan lapak tani Ramadan ini sebagai bentuk hadirnya pemerintah membantu masyarakat dalam menjangkau bahan pokok. Terlebih, dalam kondisi bulan Ramadan dan menghadapi lebaran Idulfitri, nyaris semua kebutuhan bahan pokok mengalami kenaikan. Untuk itu, pasar lapak Ramdan ini digelar dengan melibatkan beberapa partisipasi seperti para kelompok tani, perusahaan pabrik gula, peternak dan kelompok penggilingan beras, ” ujarnya saat hadir dalam lapak tani Ramdan, di RTH eks MTQ Bombana, Selasa (26/3).

Telur yang dijajakan di Pasar Lapak Tani Ramadan.
Telur yang dijajakan di Pasar Lapak Tani Ramadan.

Diakui Man Arfa, pasar lapak tani Ramdan ini dinyakini tidak hanya menurunkan inflasi melalui perubahan harga saja, tetapi juga menjadi bukti antara Pemda dan para pelaku usaha di Bombana terus bersinergi dengan sangat baik untuk daerah.

“Diharapkan upaya pengendalian inflasi melalui kegiatan pasar murah, gerakan pangan murah, dan lapak tani ini dapat menjaga stabilitas harga bahan pokok pangan Cegah Inflasi Rumbia, KP Minggu kedua Ramadan, Kabupaten Bombana mengalami peningkatan harga komoditas pangan karena permintaan yang tinggi dan perubahan cuaca dari El Nino ke La Nina. Curah hujan yang tinggi di sentra pangan juga memengaruhi kualitas dan jumlah panen petani, menyebabkan gejolak harga dengan indeks perubahan harga naik 3,7 persen. Kolaborasi masyarakat di Kabupaten Bombana,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Bombana, Muhammad Siarah mengungkapkan bahwa, lapak tani Ramadan ini dilakukan secara fasilitatif dan partisipatif untuk mengontrol pelaku usaha dan kelompok tani. Ada delapan kelompok tani dari zona Poleang dan Rumbia yang terlibat dalam kegiatan ini. Mereka bekerja sama dengan pemeirntah daerah untuk menyiapkan bahan pangan seperti beras, telur, tomat hingga cabai. PT. Prima Alam Gemilang juga turut menyiapkan stok gula merek Gulata.

Muhammad Siarah merinci jenis produk yang dijual pada pasar lapak tani Ramadan tersebut yakni beras hasil penggilingan dengan jumlah 1,5 ton seharga Rp 11 ribu/ kiliogram dan dikemas dalam karung uçuran 5 kilogram dengan harga per karung senilai Rp 55 ribu. Untuk gula pasir disediakan sebanyak 1,872 ton dengan porsi 1 kilogram dijual dengan harga Rp 16 ribu. Telur disediakan sebayak 360 rak dan dijual dengan harga Rp 55.000/rak. Lalu, tomat disediakan sebanyak 2 Ton dan dijual dengan harga Rp 10.000 per kilogram.

“Diharapkan Kegiatan lapak tani Ramadan dapat menekan inflasi di Bombana., karena lonjakan harga yang terjadi selama bulan Ramdan dan menjelang hari raya Idulfitri ini,” imbuhnya.

Kegiatan lapak tani Ramdan ini pun mendapat sambutan positif dari masyarakat. Hal itu terlihat animo masyarakat yang datang ke lokasi pasar lapak Ramadan cukup tinggi.

Inayah (48) warga Rumbia, seorang ibu rumah tangga mengaku senang dengan adanya kegiatan tersebut. Terlebih, beberapa bahan pangan yang di komsumsi sehari- hari mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

“Akhir-akhir ini saya sebagai ibu rumah tangga cukup pusing juga dengan adanya kenaikan harga di pasar. Khsusunya beras. Untuk itu, ketika saya mendengar ada pasar murah ini, saya langsung datang, dan alhamdulillah dapat. Semoga ini bisa terus berlanjut secara terus menerus, apa lagi kalau dekat-dekat dengan Lebaran” pungkasnya. (idh/adv)

  • Bagikan