Kembangkan Jagung, Pabrik Jagung Diluncurkan

  • Bagikan
Plt Bupati Muna, Bachrun Labuta, bersama Kajari Muna Robin Abdi Ketaransaat launching pabrik jagung di Desa Bea.
Plt Bupati Muna, Bachrun Labuta, bersama Kajari Muna Robin Abdi Ketaransaat launching pabrik jagung di Desa Bea.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Muna melaunching operasi perdana pabrik pasca panen jagung terintegrasi di Desa Bea Kecamatan Kabawo. Pabrik jagung itu dibangun menggunakan dana program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 14 miliar.

Pelaksana tugas (Plt) Bupati Muna, Bachrun Labuta mengatakan berdirinya pabrik jagung di Muna merupakan bentuk keseriusan pemkab dalam menyukseskan program pengembangan jagung di tahun 2024 ini. Juga akan menjadikan komoditas jagung sebagai lokomotif penggerak ekonomi masyarakat Muna.

"Pengembangan jagung yang didukung dengan pabrik jagung, akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Kita targetkan, nantinya program pengembangan jagung di Muna mampu memenuhi kebutuhan nasional.

Muna harus lebih berkembang dibandingkan kabupaten lain di Sulawesi Tenggara (Sultra), karena Muna juga punya potensi," kata Bahcrun Labuta, Selasa (26/3).

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Muna itu mengungkapkan, Muna akan terus mendorong peningkatan jagung mulai dari penanaman hingga panen. Pemkab juga akan mendorong petani dengan produksi yang tinggi dengan menyediakan benih jagung. Dengan target, produksi jagung sekali panen diatas 10 ton per hektar.

"Sebagai percontohan, saya menganggarkan penanaman jagung sebesar Rp 4 miliar yang dimulai dari birokrasi. Sebagai contoh teladan ditengah masyarakat, sehingga para petani ikut tergerak menanam jagung khususnya di pelosok desa di Muna. Masyarakat jangan malu untuk belajar dari daerah-daerah lain di Indonesia yang sudah lebih maju karena mengembangkan jagung," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Muna, La Ode Anwar Agigi menjelaskan pabrik jagung bisa digunakan sebagai penampung tunda jual ketika harga rendah. Pemkab akan meyakinkan para petani bahwa ada yang bisa membeli dan menampung ketika harga turun.

"Kita harus bisa memastikan para petani dengan adanya pembeli dan penampung dikala harga jagung anjlok di pasaran. Kemudian, untuk memastikan pasokan jagung di pabrik agar tetap ada, maka akan dilakukan perjanjian kemitraan dengan kelompok tani," jelasnya.

Ia memaparkan, Plt Bupati Muna sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT. Datu Nusra Agribisnis (DNA) terkait pemasaran jagung. Dengan menjadikan jagung berkualitas ekspor dengan kadar air 15 persen.

"Produksi jagung di Muna bisa langsung diproses ke pabrik agar menghasilkan hasil sesuai yang ditentukan oleh investor. Hasil produksi jagung kita akan dibeli dengan harga Rp. 4.300 per kilogram. Untuk harga, akan ditentukan dengan mutu dan kualitas jagung. Dari kontrak jagung yang keluar dari pabrik, Pemkab Muna akan menerima manfaat sebesar 2 persen. Dimana akan menjadi pendapatan asli daerah (PAD) sebagai kontribusi pembangunan daerah," pungkasnya. (deh/b)

Plt Bupati Muna, Bachrun Labuta bersama Kajari Muna Robin Abdi Ketaran saat launching pabrik jagung di Desa Bea.

  • Bagikan