Pasar Murah Hingga Jelang Idul Fitri Memasuki

  • Bagikan
PENGENDALIAN : TPID Kota Baubau menggelar pasar murah di lapangan Lembah Hijau. Kegiatan tersebut akan terus berlangsung hingga jelang lebaran nanti dan dibuka Sekretaris TPID, Hj. Asmahani, kemarin. (SAMSUDIN PPID KOTA BAUBAU FOR KENDARI POS)
PENGENDALIAN : TPID Kota Baubau menggelar pasar murah di lapangan Lembah Hijau. Kegiatan tersebut akan terus berlangsung hingga jelang lebaran nanti dan dibuka Sekretaris TPID, Hj. Asmahani, kemarin. (SAMSUDIN PPID KOTA BAUBAU FOR KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID --Fluktuasi harga kebutuhan bahan pokok yang terjadi belakangan ini terus mendapat pantauan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau. Diketahui, sejumlah komoditas mengalami kenaikan. Mulai dari beras, telur ayam ras, daging ayam hingga cabai. Kondisi tersebut dipengaruhi menurunnya produksi pada sentra-sentra pemasok. Terlebih Kota Baubau merupakan wilayah konsumtif namun minim produksi. Pasokan kebutuhannya bergantung pada daerah luar, dalam Pulau Buton maupun pada kabupaten di Sulawesi Tenggara, sampai Sulawesi Selatan bahkan Jawa dan Nusa Tenggara.

Untuk mengantisipasi kian melonjaknya harga, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setempat menggelar pasar murah. Kegiatan tersebut akan intens dilakukan dalam dua bulan ke depan, hingga jelang perayaan Idul Fitri. “Kebijakan ini untuk memudahkan masyarakat memeroleh kebutuhan pokok dengan harga yang relatif terjangkau,” jelas Sekretaris TPID Baubau, Hj. Asmahani, ketika mewakili Pj Wali Kota, Dr. Muh. Rasman Manafi, dalam pembukaan pasar murah di lapangan Lembah Hijau, Rabu (6/4).

Diakui, saat menyambut bulan suci Ramadan, permintaan kebutuhan bahan pokok di masyarakat cenderung terus meningkat, sehingga berdampak pada kenaikan harga. Lonjakan itu tentu akan membebani dan mengurangi daya beli masyarakat, terutama keluarga kurang mampu.

“Kami meminta masyarakat menyikapinya dengan arif dan jangan panik. Sebab fenomena ini tidak akan berlangsung lama. Bulan Maret dan April sudah Fitrimemasuki musim panen. Pemkot Baubau juga terus melakukan langkah-langkah konkret untuk pengendalian inflasi daerah dalam menjaga keterjangkauan harga dan keterpenuhan stok serta kelancaran distribusi pangan,” janji Asmahani.

Kehadiran pasar murah dengan jualan yang lebih murah dari harga pasaran umum karena adanya subsidi dari pemerintah. Warga diminta memanfaatkannya dengan berbelanja sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. “Stok beras saat ini masih aman. Di gudang Bulog tersedia kurang lebih 700 ton dan akan tambahan 750 ton yang saat ini dalam perjalanan. Ketersediaan di tingkat distributor hingga pekan ini juga tercatat ada 1.550 ton,” jelasnya.

Asmahani juga mengungkapkan, program inovasi Pemkot Baubau melalui Lapak Inflasi Daerah (Laida) yang khusus menjual beras melalui stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) bersama Bulog yang sudah berjalan kurang lebih dua bulan di Pasar Karya Nugraha dan Wameo, akan diubah. Manajemen Laida akan berkeliling ke kelurahan dan dapat dimanfaatkan warga untuk membeli beras SPHP yang dijual sesuai harga eceran tertinggi dengan banderol Rp 54.500 untuk tiap lima kilogram. (c/lyn)

  • Bagikan