Wabup Percepat Penuntasan Area Blank Spot

  • Bagikan
HAPUS BLANK SPOT: Wakil Bupati Butur, Ahali (kanan) intens berkomunikasi dengan Kepala Diskominfo, La Nita (kiri) dalam rangka percepatan realisasi pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi di daerah itu.(DISKOMINFO BUTUR FOR KENDARI POS)
HAPUS BLANK SPOT: Wakil Bupati Butur, Ahali (kanan) intens berkomunikasi dengan Kepala Diskominfo, La Nita (kiri) dalam rangka percepatan realisasi pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi di daerah itu.(DISKOMINFO BUTUR FOR KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Langkah untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur jaringan seluler di Buton Utara (Butur), terus mendapat perhatian besar Wakil Bupati (Wabup), Ahali. Terkhusus pada enam kecamatan yang masih memiliki titik blank spot, seperti di Kambowa, Kulisusu Barat dan Kulisusu Utara.

Ahali mengungkapkan, sesuai permintaan yang telah diusulkan dan disampaikan pada tahun 2023 di Kementerian Kominfo RI, ditargetkan sebanyak 16 base transceiver station (BTS) telah terinput dalam aplikasi lembaga itu untuk menjadi perhatian. “Saat ini penginputan diaplikasi Kementerian Kominfo sedang tertutup. Nanti dibuka kembali penginputan sisa kekurangan dari usulan yang sudah disampaikan. Yang jelas akan terus kita kawal sampai tuntas dan direalisasikan,” tegas Butur-2 tersebut, kemarin.

Ia mengakui, tak mudah untuk mendapatkan prioritas dalam pengadaan infrastruktur telekomunikasi itu. “Bersyukur, daerah kita terpilih dari 543 kabupaten kota se-Indonesia. Buton Utara masuk dalam prioritas untuk mendapatkan bantuan BTS tersebut,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Butur, La Nita, mengakui, data titik koordinat lokasi rencana pembangunan BTS pada enam kecamatan sesuai usulan sudah masuk dalam aplikasi data kebutuhan di Kementerian Kominfo. “Enam titik lokasi itu menurut hasil analisa merupakan daerah yang masih mengalami gangguan jaringan (blank spot). Titiknya di Desa Lelamo, Kotawo, Soloy Agung, Wacu La’ea, Ee Lahaji dan Pongkowulu. Kami sudah laporkan ke kementerian. Selanjutnya tinggal mengawal dan intens melakukan komunikasi hingga terealisasi,” papar La Nita.

Ia berharap, masalah jaringan telekomunikasi dapat dituntaskan pada tahun 2024 ini. Dengan rencana tambahan BTS, maka wilayah Butur sudah tak ada lagi kendala, semua wilayah dapat terkoneksi dengan jaringan telekomunikasi dan internet. (c/had)

  • Bagikan