Peran Pengawas Sekolah Mewujudkan Tranformasi Pendidikan

  • Bagikan
Penulis adalah Pengawas SMP Dinas Pendidikan Kepemudan dan Olahraga Ko ta Kendari Arianto, S.Pd., M.Pd.
Penulis adalah Pengawas SMP Dinas Pendidikan Kepemudan dan Olahraga Ko ta Kendari Arianto, S.Pd., M.Pd.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Adoption rate rapor pendidikan Sultra per tanggal 21 September 2023 menempati urutan I nasional untuk login, eksplorasi, dan unduh rapor pendidikan. Capaian ini tidak lepas dari kolaborasi antara seluruh stakeholder pendidikan di Sultra, terkhusus di Kota Kendari. Pengawas sekolah memiliki peran urgen dalam pencapaian ini. Hasil yang sudah baik ini tentu harus dipertahankan dan ditingkatkan. Momentum ini kita jadikan sebagai pelecut untuk terus bergerak mendampingi kepala sekolah dalam memahami rapor pendidikan.

Kebijakan Merdeka Belajar (MB) telah memberikan kesempatan kepada guru, pengawas, dan tenaga kependidikan (GTK) untuk lebih kreatif melakukan inovasi dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas dan bermakna bagi peserta didik dan satuan pendidikan. Kebijakan MB yang menjadi perhatian besar pemerintah khususnya di era Kurikulum Merdeka sudah memasuki episode yang ke-26. Salah satu episode yang sudah dilaunching pemerintah adalah Merdeka Belajar episode ke-19 tentang Rapor Pendidikan Indonesia. Langkah strategis pemerintah ini sebagai wujud transformasi pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran. Tentu saja tujuan diluncurkannya episode ke-19 untuk menciptakan pembelajaran berkualitas melalui Kurikulum Merdeka.

Transformasi satuan pendidikan dan peningkatan mutu pembelajaran dimulai dengan perencanaan dan penganggaran yang tepat melalui Perencanaan Berbasis Data (PBD). Seluruh satuan pendidikan harus melaksanakan PBD berdasarkan capaian profil rapor pendidikan. Perencanaan dan penganggaran yang tepat pada satuan pendidikan diharapkan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan murid di satuan pendidikan. Bagaimana satuan pendidikan dapat mengenali kondisi sekolahnya sehingga lebih relevan dalam melakukan pembenahan yang sesuai dengan kebutuhan dan capaian Rapor Pendidikan tentu tidak lepas dari peran seorang pengawas sekolah.

Pengawas sekolah memiliki peran penting dalam mendukung transformasi pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan di satuan pendidikan. Dalam menjalankan tugasnya, pengawas sekolah perlu menganalisis rapor pendidikan agar dapat memahami situasi dan kondisi satuan pendidikan dengan baik. Analisis rapor pendidikan merupakan langkah awal untuk mengidentifikasi kondisi dan tantangan yang dihadapi untuk meningkatkan literasi, numerasi, karakter, kualitas pembelajaran, iklim keamanan dan iklim kebinekaan sekolah.

Perencanaan berbasis data merupakan sebuah pendekatan yang strategis dalam pengambilan keputusan di bidang pendidikan. Data rapor pendidikan ini menjadi aset berharga yang dapat memberikan wawasan mendalam dan relevan untuk mendukung kebijakan dan pengambilan keputusan yang efektif. Harapannya adalah dengan adanya data tersebut sekolah dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengidentifikasi peluang baru, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan tentunya mencapai hasil yang lebih baik pada satuan pendidikan itu.

Rapor pendidikan merupakan indikator terpilih dari profil pendidikan yang merefleksikan prioritas Kemendikbudristek. Rapor Pendidikan diharapkan dapat menyelesaikan tantangan kualitas pendidikan dan menjadi potret pengembangan belajar siswa. Rapor pendidikan adalah laporan komprehensif yang dilakukan satuan pendidikan yang berisi tentang kinerja pendidikan dalam rentang waktu tertentu, sehingga dapat melakukan evaluasi dari hasil-hasil laporan pendidikan yang diterima. Rapor Pendidikan ini adalah hasil dari evaluasi sistem pendidikan yang berorientasi pada pemenuhan kualitas pendidikan. Data utama pada elemen rapor pendidikan adalah hasil asesmen nasional (AKM, survei karakter, survei lingkungan belajar).

Namun, pada kenyataannya, PBD sering kali menghadapi tantangan yang tidak mudah. Harus diaakui bahwa implementasi PBD tidak selalu berjalan mulus dan sesuai harapan. Banyak variabel yang akan mempengaruhi kesuksesan dari penjaringan Rapor Pendidikan ini. Kapasitas dan keterampilan kepala satuan pendidikan, guru, operator sekolah, bendahara sekolah untuk mengelola dan menganalisis data dengan benar masih sangat terbatas. Kebijakan yang mendukung penggunaan data untuk pengambilan keputusan perlu ada dan pemimpin satuan pendidikan harus mendorong budaya perencanaan yang didasarkan pada data. Data pada rapor pendidikan tidak lagi bersifat privasi karena dapat diakses oleh seluruh guru di satuan pendidikan dengan menggunakan akun belajar.id. Intinya, data Rapor Pendidikan yang seharusnya menjadi sumber utama dalam menganalisis, merencanakan, dan menindaklanjuti peningkatan mutu pendidikan cenderung diabaikan begitu saja.

Tantangan dan Solusi Rapor Pendidikan

Pengawas sekolah sering menghadapi berbagai tantangan, antara lain: terbatasnya waktu, dana, dan personil untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data rapor pendidikan. Menerjemahkan data menjadi tindakan konkret yang dapat dilakukan oleh satuan pendidikan dan staf dewan guru sering kali merupakan tantangan. Pengawas sekolah harus mampu beradaptasi dengan perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan. Oleh karena itu, pentingnya komunikasi yang efektif dengan seluruh stakeholder dalam mengimplementasikan PBD.

PBD memiliki berbagai manfaat yang signifikan dalam konteks tugas pengawas sekolah. Dengan data memungkinkan pengawas sekolah untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan dan program yang telah diimplementasikan sekolah. Selain itu dapat memungkinkan untuk membuat perubahan yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Adoption rate Rapor Pendidikan Kota Kendari per tanggal 8 Agustus 2023 (data BPMP Sultra) persentase yang sudah login sebesar 87,09%, yang sudah eksplorasi sebesar 60,40%, dan yang sudah unduh sebesar 86,81%. Capaian ini masih perlu untuk ditingkatkan. Untuk mengakselerasi perubahan positif dalam sistem ini, diperlukan kerja sama, kolaborasi, dan investasi semua elemen agar transformasi pendidikan dapat berjalan lebih relevan, efektif, dan mampu menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang.

Beberapa tantangan yang dihadapi pengawas sekolah saat mendampingi kepala satuan pendidikan dalam memahami Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data ini, antara lain:

(1) Tidak proporsional antara jumlah pengawas sekolah baik PAUD/TK, SD, dan SMP khususnya di Kota Kendari yang bernaung di bawah Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, ketidakseimbangan ini mengharuskan pengawas SMP harus turun tangan membantu pengawas PAUD/TK dan SD dalam mendampingi kepala sekolah memahami rapor pendidikan,

(2) masih banyak kepala sekolah di satuan pendidikan yang belum login, eksplorasi, dan unduh Rapor Pendidikan. Bahkan ada juga yang belum mendapatkan informasi tentang bagaimana mengakses rapor pendidikan, (3) akun belajar.id. beberapa kepala sekolah bermasalah, mulai dari akunnya belum diaktivasi sampai akunnya belum dimutasi ke sekolah yang baru (pindah tugas),

(4) analisis rapor pendidikan SD dan SMP memiliki perbedaan dengan Rapor Pendidikan TK,

(5) pengetahuan tentang Rapor Pendidikan di kalangan pengawas sekolah masih terbatas dan belum menyeluruh.

Penyamaan persepsi tentang Rapor Pendidikan dilakukan melalui kegiatan bimtek agar seluruh pengawas sekolah memiliki pemahaman yang sama tentang Rapor Pendidikan. Kehadiran BGP Sultra yang berkolaborasi dengan BPMP Sultra untuk mewadahi seluruh pengawas sekolah dalam rangka menambah pemahaman tentang Rapor Pendidikan. Hal ini telah menjadi bukti kuat untuk menyukseskan program episode belajar yang ke-19 ini. Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Zahrah Kendari tanggal 9—11 Agustus 2023 lalu telah mampu memantapkan pemahaman tentang platform Rapor Pendidikan, bagaimana memaknai Rapor Pendidikan, dan membuat perencanaan berdasarkan identifikasi, refleksi, dan benahi rapor pendidikan, bagaimana mengunduh dan mengeksplorasi Rapor Pendidikan, sampai pada menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKT) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).

Beberapa aksi nyata yang telah dilakukan pengawas, antara lain: (1) turun ke sekolah- sekolah memfasilitasi membuka rapor pendidikan bagi pengawas TK, SD, dan SMP. Sedangkan untuk pengawas SMA dan SMK berada di bawah naungan Dinas Provinsi Sulawesi Tenggara menyasar sekolah-sekolah SMA dan SMK yang ada di Kota Kendari, (2) menguasai strategi pendampingan coaching dan facilitating. Ketiga model pendampingan ini yang mendominasi saat melakukan pendampingan dengan kepala sekolah dan guru. Penulis mengambil prinsip bahwa komunikasi yang memberdayakan merupakan kunci dalam proses fasilitasi dengan kepala sekolah, (3) Menyiapkan instrumen pendampingan. Instrumen inilah yang memandu pengawas dalam menjalankan tugas sebagai coaching atau facilitating agar lebih terarah dan tepat sasaran, (4) melakukan IRB (Identifikasi, Refleksi, dan Benahi) berdasarkan Rapor Pendidikan, (5) mempraktikkan cara login, eksplorasi, dan unduh Rapor Pendidikan, cara unduh lembar PBD dan mengisi EDS pada TK, (6) mendampingi sekolah untuk menyusun RKT dan RKAS, dan (7) melakukan diseminasi hasil pendampingan PBD di BPMP Sultra (21 September 2023) di aula BPMP Sultra.

Refleksi (Dampak dari Aksi)

Hasil kerja keras dan kolaborasi dari seluruh pengawas sekolah Kota Kendari telah membuahkan hasil nyata, yaitu adanya peningkatan adoption rate Rapor Pendidikan Kota

Kendari (data BPMP Sultra) per tanggal 2 Oktober 2023 (bandingkan dengan data adoption rate tanggal 8 Agustus 2023) persentase yang sudah login sebesar 96,70% (naik 8,61%), yang sudah eksplorasi sebesar 98,02% (naik 37,62%), dan yang sudah unduh sebesar 96,15% (naik 9,34%).

Adapun peningkatan capaian adoption rate secara umum untuk Provinsi Sulawesi Tenggara (data BPMP Sultra) per tanggal 21 September 2023 yang sudah login mencapai 94,19% (peringkat 1 nasional), yang sudah eksplorasi mencapai 57,23% (peringkat 1 nasional), dan yang sudah unduh mencapai 93,92% (peringkat 1 nasional). Tentu hal ini sangat membanggakan untuk seluruh stakeholder pendidikan yang ada di Sulawesi Tenggara.

Ketika kita bergandengan tangan dengan seluruh stakeholder, kita memiliki potensi yang lebih besar untuk mencapai banyak hal yang tidak dapat kita lakukan sendirian. Seperti yang dikatakan oleh Hellen Keller, “Hanya sedikit pekerjaan yang bisa dilakukan sendirian. Namun bersama-sama kita bisa kerjakan banyak hal.” Transformasi dan optimalisasi peran pengawas sekolah dapat berkontribusi secara signifikan untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah dan kualitas pendidikan. Efektivitas perubahan sangat tergantung pada dukungan yang memadai dan komitmen dari semua pihak yang terlibat. (***)

  • Bagikan