Tingkatkan Ketahanan Pangan Sultra, Faperta UHO Helat HICAFS 2023

  • Bagikan
Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc. (kiri), saat menerima piagam penghargaan oleh Dekan Faperta UHO, Prof. Dr. Ir. R. Marsuki Iswandi, M.Si, usai membuka HICAFS 2023 di Hotel Claro Kendari, kemarin (19/9).(Humas UHO for Kendari Pos)
Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc. (kiri), saat menerima piagam penghargaan oleh Dekan Faperta UHO, Prof. Dr. Ir. R. Marsuki Iswandi, M.Si, usai membuka HICAFS 2023 di Hotel Claro Kendari, kemarin (19/9).(Humas UHO for Kendari Pos)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Persoalan ketahanan pangan saat ini masih menjadi salah satu bahasan yang menarik dalam berbagai pertemuan ilmiah di tanah air. Tak terkecuali dalam konferensi yang dilaksanakan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo (Faperta UHO) The 3rd Halu Oleo International Conference On Agriculture and Food Security (HICAFS) tahun 2023, seminar ini bertemakan Regenerative Agriculture and Sustainable post Harvest Technologies Towards Global Circular Economy, di Hotel Claro Kendari, Selasa (19/9).

Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc., mengatakan bahwa seminar tersebut rutin dilakukan setiap tahun, dengan membahas pertanian dan ketahanan pangan. “Jadi memang masalah ini menjadi salah satu isu nasional, sehingga melalui kegiatan ini, penelitian tentang pertanian dan ketahanan pangan di Sulawesi Tenggara (Sultra) ini semakin maju. Dengan menjaga pertanian dan ketahanan pangan juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Sultra,” ujarnya.

Prof Zamrun juga menjelaskan, bahwa sebagai perguruan tinggi, tentu saja diharapkan kerjasama, kolaborasi penelitian antara peneliti-peneliti UHO dengan universitas lain baik dalam maupun luar negeri agar semakin berkembang dan berkelanjutan. “Hasil dari seminar ini diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan ketahanan pangan di Sultra,” jelasnya.

Dekan Faperta UHO, Prof. Dr. R. Marsuki Iswandi, M.Si mengungkapkan bahwa setiap tahunnya Fakultas Pertanian menggelar seminar nasional maupun internasional. “Kinerja akademik atau lembaga fakultas diharapkan dosen dan mahasiswa dapat berkontribusi dan pemikiran untuk pertanian yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Prof Marsuki menuturkan, bahwa antara produksi dan ketahanan pangan di Sultra masih berimbang. “Berdasarkan data statistik, produksi bisa memenuhi kebutuhan pangan kita di Sultra. Dengan adanya kegiatan ini saya berharap ada kesimpulan terkait dengan teknologi, strategi, pengolahan dan keamanan pangan kita,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Panitia, RH Fitri Faradilla menyebut bahwa seminar tersebut digelar dua tahun sekali. “Adapun tujuannya adalah bagaimana pertanian itu berkelanjutan. Sekarang ini kebanyakan pertanian itu menggunakan pupuk yang mengandung pestisida yang dapat merusak tanah. Inilah yang menjadi alasan kami untuk mengangkat tema pertanian secara berkelanjutan,” ucapnya.

Ia menambahkan, bahwa selain pertanian berkelanjutan kegiatan tersebut juga diharapkan dapat menghasilkan teknologi pasca panen. “Sehingga tidak akan ada lagi buah atau sayuran yang terbuang percuma dikarenakan sudah tidak layak konsumsi. Untuk peserta yang mengikuti itu kurang lebih 150 orang baik online maupun offline,” tandasnya. (win/b)

  • Bagikan