Mahasiswa FKIP UHO Kenalkan Budaya Sultra di Filipina

  • Bagikan
Foto bersama Idris (baju adat, depan), Muhammad Hadiatman (kiri, depan) dan peserta SEA Teacher 2023, usia kegiatan. (FKIP UHO for Kendari Pos)
Foto bersama Idris (baju adat, depan), Muhammad Hadiatman (kiri, depan) dan peserta SEA Teacher 2023, usia kegiatan. (FKIP UHO for Kendari Pos)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dua mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo (FKIP UHO) memperkenalkan budaya khas Sulawesi Tenggara (Sultra) di Filipina. Keduanya tengah mengikuti pertukaran mahasiswa Asean dengan program SEA Teacher 2023.

Salah satu peserta Sea Teacher di Filipina, Idris, mengatakan bahwa SEA Teacher adalah sebuah program yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa calon guru dari universitas di Asia Tenggara untuk memiliki pengalaman mengajar atau praktik langsung di sekolah-sekolah di negara lain, khususnya yang melibatkan FKIP dari berbagai perguruan tinggi partisipan.

Ia menjelaskan, bahwa saat ini dirinya dan rekannya tengah mengikuti program Sea Teacher di Filipina. “Dalam kegiatan tersebut ada beberapa kegiatan yang kami lakukan salah satunya yakni memperkenalkan budaya kami yanki Sultra,” ujarnya.

Mahasiswa jurusan Pendidikan Fisika itu menuturkan, bahwa kegiatan tersebut dimulai dengan sesi presentasi dan perform seputar kultur dan budaya masing-masing Negara.

“Sebelumnya kami ada kegiatan International Students’ Day di Kampus tujuan kami yakni perkenalan budaya,,” tuturnya.

Idris bersama rekannya, yakni Muhammad Hadiatman menampilkan budaya Sulawesi Tenggara yakni Silat, menyanyikan lagu daerah Buton Utara, lagu Nasional dan presentasi makanan khas Nasi Goreng. “Kegiatan ini diikuti oleh 8 negara yakni Thailand, Indonesia, Belgia, Italia, Jepang, Jerman, Ghana dan Korea Selatan,” tambahnya.

Dekan FKIP UHO, Dr. H. Jamiluddin, M.Si., mengungkapkan bahwa pertukaran mahasiswa Asean ini merupakan yang ke 9, yang mana sebelumnya sudah pernah dilakukan. “Angkatan 9 ini merupakan angkatan paling banyak, di sebelumnya hanya 9 saja. Kemudian kami juga akan menerima 15 orang mahasiswa dari Filipina,” ungkapnya.

Ia menambahkan, bahwa pertukaran mahasiswa Asean ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa khususnya di FKIP UHO. “Artinya disamping menguasai materi, mahasiswa juga harus fasih berbahasa Inggris. Selain itu juga mahasiswa juga dapat menyesuaikan diri terhadap budaya yang ada disana,” pungkasnya. (win/b)

  • Bagikan