61 Persen Calon Jemaah Haji Sudah Pemeriksa Kesehatan

  • Bagikan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Jawa Pos)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Jawa Pos)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan proses persiapan penyelenggaraan haji 2024 terus berjalan. Di antaranya adalah proses pemeriksaan kepada seluruh calon jemaah haji (CJH) yang masuk porsi pemberangkatan tahun ini.

Menag Yaqut mengatakan jumlah CJH yang sudah melakukan pemeriksaan kesehatan semakin banyak. "Saat ini sudah 61 persen (CJH melakukan pemeriksaan kesehatan) kurang lebih," katanya, kemarin.

Dia menuturkan, sesuai aturan yang baru, sebelum melunasi biaya haji seluruh CJH wajib menjalani pemeriksaan kesehatan. Bagi yang dinyatakan istitoah atau mampu secara kesehatan, bisa melakukan pelunasan biaya haji. Sementara itu bagi yang dinyatakan tidak istitoah, akan digeser atau ditunda tahun depan. Sesuai dengan keputusan dokter yang memeriksa.

Yaqut optimistis masa pelunasan biaya haji bisa berjalan optimal. Saat ini sedang berjalan proses pelunasan biaya haji tahap pertama. Proses ini berjalan sampai dengan 12 Februari nanti. Kemudian dibuka lagi tahapan yang kedua. "Setelag penutupan akhir Februari, kuota bisa dipenuhi jemaah haji," katanya.

Pelunasan biaya haji dibuka pada hari kerja, yaitu Senin sampai Jumat. Sampai awal Februari 2024 ini, tercatat sebanyak 131.653 orang CJH sudah melunasi biaya haji 2024. Perinciannya adalah 114.110 orang kuota berhak lunas 2024. Kemudian 2.364 orang kuota lansia prioritas dan 15.179 orang kuota cadangan.

Seperti diketahui, jumlah jemaah lansia masih cukup banyak. Sehingga Kemenag memutuskan Kebijakan Haji Ramah Lansia akan tetap diterapkan pada penyelenggaraan ibadah haji 2024.

Data Kemenag menyebutkan setidaknya ada 45 ribu CkH yang dikategorikan lanjut usia atau berusia lebih dari 65 tahun. Data itu disampaikan langsung Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Hilman Latief.

"Perlu diketahui bahwa jumlah jemaah lansia tahun ini adalah sekitar 45 ribu orang. Hal ini menjadi penting bagaimana para petugas nantinya dapat memberikan kesadaran dan kepedulian bersama," terang Hilman. Untuk itu dia mengatakan personel fasilitator Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memiliki posisi yang sangat strategis. Karena akan menjadi ujung tombak dari Ditjen PHU Kemenag untuk melakukan pembinaan bagi petugas haji Indonesia. (jpg)

  • Bagikan