Pejabat Diingatkan untuk Amanah

  • Bagikan
KERJAKAN TUPOKSI : Bupati Kolaka, H. Ahmad Safei (kanan)saat melantik lima pejabat eselon II di lingkup Pemkab, kemarin. (ZULFADLY NUR/KENDARI POS)
KERJAKAN TUPOKSI : Bupati Kolaka, H. Ahmad Safei (kanan)saat melantik lima pejabat eselon II di lingkup Pemkab, kemarin. (ZULFADLY NUR/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Jelang akhir kepemimpinannya sebagai Bupati Kolaka, H. Ahmad Safei melakukan mutasi pejabat pada level eselon II. Pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan di Ruang SMS Berjaya, Selasa (19/9) sore. Ada lima pejabat yang dilantik. Mereka adalah Abbas menjadi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setkab, Hj. Andi Wahidah sebagai Asisten Administrasi Umum, Achiruddin menjabat Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Abdi Arif digeser menjadi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Ramli H. Sima diamanahkan pada posisi Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM.

Dalam sambutannya, Bupati Kolaka, H. Ahmad Safei, mengatakan, pelantikan kali ini dilakukan sehubungan dengan telah selesainya diadakan uji kompetensi beberapa waktu lalu dan sudah mendapat persetujuan dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Menurutnya, saat ini masih ada lima jabatan eselon II yang lowong.

“Lima jabatan yang lowong itu adalah Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, serta satu jabatan Staf Ahli Bupati. Kelima jabatan itu lowong karena pejabat sebelumnya ada yang pensiun dan bergeser ke tempat lain,” beber Safei.

Kolaka-1 itu mengungkapkan, di Pemkab Kolaka hampir tidak pernah terjadi pergeseran pejabat eselon II secara besarbesaran. Sebab, ketika ada jabatan yang lowong maka pihaknya langsung melakukan pengisian pada posisi tersebut.

“Harapannya, supaya jangan ada jabatan yang lowong hingga mengakibatkan ada pekerjaan tidak bisa dilaksanakan karena tak ada pimpinan,” jelasnya.

Safei menegaskan, mutasi kali ini dilakukan semata untuk penyegaran dan merupakan hal biasa dalam tataran birokrasi. “Jangan menganggap mutasi itu sesuatu hal yang merugikan. Jangan ditempatkan di suatu instansi lalu merasa nyaman dan saat dipindahkan ke kantor lain terus merasa kehilangan sesuatu. Saya ini adalah orang yang paling banyak kena mutasi di Pemkab Kolaka. Ada 16 kali saya kena mutasi jabatan, mulai dari kecamatan, sampai Sekretaris Kabupaten, dan terakhir jadi Staf Ahli Gubernur Sultra,” ujarnya memotivasi.

Di akhir sambutannya, Safei mengingatkan para pejabat untuk amanah serta bekerja sebaik-baiknya sesuai tugas pokok dan fungsi. Ia juga mengingatkan kepada pejabat yang dilantik untuk segera menyelesaikan program di tempat baru dengan baik.

“Saya menempatkan karena anggap saudara mampu. Jangan kemudian mengatakan, ini kan pejabat lama yang punya urusan. Pernyataan itu yang saya tidak suka dengar,” tegas Safei. (b/fad)

  • Bagikan