Prof. Zamrun Cetak Sejarah Baru

  • Bagikan
Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc., bersalaman dengan Dr. La Ode Muhammad Golok Jaya, S.T., M.T., usai menyerahkan SK Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Geomatika. Dosen Fakultas Teknik UHO ini, menjadi salah satu dosen dari 24 dosen yang resmi menerima SK guru besar saat upacara HKN di pelataran Rekktorat, kemarin
Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc., bersalaman dengan Dr. La Ode Muhammad Golok Jaya, S.T., M.T., usai menyerahkan SK Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Geomatika. Dosen Fakultas Teknik UHO ini, menjadi salah satu dosen dari 24 dosen yang resmi menerima SK guru besar saat upacara HKN di pelataran Rekktorat, kemarin

--Pertama di Indonesia, Sehari 24 Dosen UHO Terima SK Profesor

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc mencetak sejarah baru dalam 42 tahun usia UHO. Dalam sehari, Rektor Prof.Zamrun memberikan SK Profesor kepada 24 orang dosen, Senin (18/9/2023), kemarin. Bukan saja pertama terjadi di UHO, namun penyerahan SK Profesor kepada 24 dosen pertama terjadi dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Rektor Prof.Zamrun telah mencetak sejarah baru dalam peningkatan kualitas akademisi. Pengukuhan 24 guru besar, sekaligus peneguhan pencapaian misi dan target Rektor Prof. Zamrun untuk mencetak guru besar selama kepemimpinannya di UHO. Pada wawancara Februari lalu, Prof.Zamrun bertekad menambah 20 guru besar. Tekad itu melebihi target. Buktinya, 24 guru besar UHO dikukuhkan. Kini, UHO punya 119 guru besar (profesor).

Rektor Prof. Zamrun mengatakan penyerahan SK profesor secara simbolis bertujuan agar masyarakat lingkup UHO mengetahui tentang adanya kenaikan jabatan tersebut. “Setiap ada SK guru besar seharusnya memang kita serahkan seperti ini. Hal ini bertujuan untuk memproklamirkan kepada masyarakat kampus bahwa ada teman-temannya yang memperoleh kenaikan jabatan sebagai guru besar,” ujarnya usai penyerahan SK profesor yang dirangkaikan upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional (HKN) di pelataran Rektorat UHO, Senin (18/9), kemarin.

Rektor UHO 2 periode itu berkomitmen dan mendorong dosen agar terus meningkatkan kapasitas keilmuan dan meningkatkan layanan prima kepada publik.

Rektor Prof.Zamrun menjelaskan, 24 profesor yang tersebar di beberapa fakultas UHO itu berdasarkan pengangkatan periode Januari hingga September 2023. “Hingga saat ini total profesor yang ada di UHO sekira 119 orang. Kalau bisa sebelum tahun 2030, jumlah guru besar mencapai 200 hingga 250 orang,” jelasnya.

Ketua Pengda Kagama Sultra itu menuturkan, eksistensi guru besar (profesor) adalah salah satu penggerak bagi perguruan tinggi. Jumlah guru besar mampu mendongkrak nilai akreditasi pada sebuah perguruan tinggi. “Secara pribadi guru besar merupakan karier gemilang seorang dosen. Sedangkan untuk institusi, bertambahnya guru besar itu tentu saja ini berdampak baik untuk meningkatkan akreditasi program studi (Prodi), maupun akreditasi institusi. Dan yang terakhir akan menambah penelitian dan kontribusi UHO terhadap Sultra dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ungkap Rektor Prof.Zamrun.

Rektor Prof.Zamrun mengingatkan, jabatan guru besar tersebut bukan akhir dari segalanya. Artinya, kinerja dan inovasi harus tetap ditingkatkan dan ditunaikan. “Ini bukan akhir namun langkah awal agar kegiatan akademik dan kompetensi akademik tetap harus dijaga dan dikembangkan,” tutupnya. (win/b)

Guru Besar Wajib Memajukan UHO

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Eksistensi dan peran guru besar (profesor) sangat strategis untuk kemajuan sebuah perguruan tinggi. Universitas Halu Oleo (UHO) kini memiliki 119 profesor, setelah 24 guru besar menerima SK profesor dari Rektor Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc, Senin (18/9/2023), kemarin.

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UHO, Prof. Dr. Ir. Weka Widayanti, M.S mengatakan guru besar atau profesor bukanlah gelar akademik seperti sarjana (S1), magister (S2), ataupun doktor (S3), melainkan jabatan fungsional atau jabatan akademik tertinggi yang bisa diraih oleh tenaga pendidik atau dosen.

“Seorang guru besar juga punya tugas untuk membina jabatan di bawahnya, penelitian, implementasi keilmuan dan menulis buku. Melahirkan karya berupa buku bersifat wajib bagi seorang guru besar. Dengan adanya guru besar di UHO dapat menguatkan tenaga pendidik bukan hanya semata-mata untuk mendidik,” ujar Prof. Weka Widayanti kepada Kendari Pos, Senin (18/9) kemarin.

Prof Armid (berkacamata, depan) dan para dosen lainya yang menerima SK guru besar, saat mengikuti upacara peringatan HKN, di lapangan upacara Rektorat UHO

Ia menambahkan, akademisi UHO yang telah meraih predikat profesor, jangan berhenti belajar untuk kemajuan UHO. “Kreativitas harus seorang guru besar harus terus dituangkan untuk memajukan UHO,” ungkapnya.

Prof. Weka Widayanti menjelaskan jumlah guru besar UHO signifikan. Bertambahnya 24 orang guru besar di UHO menunjukkan dampak positif untuk kemajuan kampus hijau tersebut. “Tahun 2022 lalu ada 2 orang yang belum dikukuhkan. Dan tahun 2023 ini, 24 dosen yang dikukuhkan sebagai guru besar. Pengukuhan kali ini adalah yang terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.

Sebuah kesyukuran besar bagi UHO adalah Fakultas Teknik dan Kedokteran kini memiliki guru besar. Sebelumnya, 2 fakultas itu tidak memiliki guru besar.

“Saya berharap pada Oktober nanti masih ada tambahan guru besar,” imbuh Prof.Weka Widayanti.

Prof. Weka Widayanti mengungkapkan untuk mendapatkan jabatan akademik tertinggi berupa profesor harus melewati beberapa proses dan mekanisme yang panjang. Menurutnya, calon guru besar berusia di bawah 65 tahun. Kecuali ketika dalam proses menunggu SK guru besar, lalu dosen tersebut mencapai usia di atas 65 tahun.

Prof. Weka Widayanti menjelaskan, ada tim di jurusan masing-masing sesuai dengan bidang keilmuannya. Kemudian diajukan di fakultas dan dibahas dalam rapat bersama senat karena harus disesuaikan dengan bidang keilmuannya dan sesuai kebutuhan fakultas.

Selanjutnya, diajukan calon profesor diajukan ke tingkat universitas yakni kepada rektor. Kemudian tim penilai angka kredit menilai dan dibahas dalam rapat bersama dewan guru besar. Hasil rapat itu dibahas lagi oleh senat universitas yang penekanannya pada penilaian non akademik.

“Kalau semua itu sudah tuntas, maka diusulkan by sistem ke Kemendikbud Ristek. Tetapi prosesnya juga harus divalidasi terlebih dulu, lalu clothing reviewer nasional dari rektor dan kementerian,” tutur Prof. Weka Widayanti. (win/b)

Komitmen Melahirkan Karya dan Pengabdian

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- 24 Orang dosen UHO merai jabatan akademik tertinggi berupa guru besar atau profesor. Pencapaian itu menjadi peneguhan komitmen mereka untuk berkontribusi memajukan UHO melalui karya dan pengabdian.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UHO, Prof. Dr. Armid, S.Si., M.Si., M.Sc. DSC yang menerima SK profesor dari Rektor UHO Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc, Senin (18/9/2023), kemarin.

Prof. Armid mengatakan gelar profesor adalah jabatan fungsional tertinggi. “Saya meraih gelar profesor di bidang Ilmu Kimia Kelautan, atas gelar tersebut kami harus terus mengabdikan diri dalam penelitian yang bertujuan untuk pengembangan dan memajukan kampus UHO,” ujarnya menegaskan komitmennya.

Prof. Armid menyebut, guru besar baru diharapkan dapat semakin berkontribusi dalam pengembangan lembaga sehingga dapat semakin berdaya saing. “Kontribusi untuk membantu reputasi akademik universitas. Diharapkan dosen-dosen yang lain juga segera mungkin untuk menyandang status guru besar,” harapnya.

“Semua dosen sangat menginginkan gelar ini. Alhamdulillah saya adalah salah dari 24 orang dosen UHO yang memperoleh gelar guru besar di tahun 2023,” timpal Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UHO, Prof. Dr. Ida Usman, M.Si yang juga meraih SK profesor bidang Ilmu Fisika Material Fungsional.

Prof. Ida Usman, menjelaskan, hakhak yang melekat pada gelar tersebut, memiliki tanggung jawab moral yang harus diemban. “Seorang profesor harus mulai menjaga sikap, perilaku, dan tutur kata karena sudah menjadi suri tauladan bagi yang lain. Juga setiap saat harus berpikir baik dan positif untuk kemajuan institusi yang kita cintai ini,” jelasnya.

Terpisah, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Teknik (FT) UHO, Prof. Dr. Ir. Adris A. Putra, ST., MT. IPM menuturkan, dirinya meraih gelar profesor dalam bidang Teknik Sipil Transportasi. “Saya profesor pertama dalam bidang transportasi di Fakultas Teknik UHO. Saya berkomitmen memberikan kontribusi dan berkolaborasi antara sesama masyarakat UHO untuk kemajuan kampus hijau ini,” tuturnya. (win/b)

24 Guru Besar UHO:
Dr. Nur Arfa Yanti, S.Si.,M.S, Bidang Ilmu Mikrobiologi
Dr. Ida Usman,S.Si.,M.Si, Bidang Ilmu Fisika Material Fungsional
Dr. Armid,S.Si.,M.Si.,M.Sc.,D.Sc, Bidang Ilmu Kimia Kelautan
Dr. Suriana, M.Si,Bidang Ilmu Biologi Genetika
Dr. Hasria, S.Pd.,M.Si, Bidang Ilmu Geologi Sumber Daya Mineral
Dr. Mukhsar, S.Pd., M.Si, Bidang Ilmu Statistika Terapan
Dr. Ir. Abdul Hamid, M.Si, Bidang Ilmu Sumber Daya Perairan
Agus Kurnia S.Pi., M.Si.Ph.D, Bidang Ilmu Nutrisi Ikan
Dr. Laode Muhammad Golok Jaya, S.T.,M.T,Bidang Ilmu Teknik Geomatika
Dr. Adris Ade Putra, S.T.,M.T, Bidang Ilmu Teknik Sipil
Dr. La Misu, S.Pd.,M.Pd, Bidang Ilmu Pend. Matematika
Dr. Edy Karno, S.Pd.,M.Pd, Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan
Albert, S.Pd.,M.A.,Ph.D, Bidang Ilmu Pend. Bahasa Inggris
Dr. Mohamad Salam, S.Pd.,M.Si, Bidang Ilmu Teknologi Pend.Matematika
Dr. dr. Juminten, Sp.,OG (k), Bidang Ilmu Kedokteran Kebidanan dan Penyakit Kandungan
Dr. Nadsrul, SE.,M.Si,Bidang Ilmu Manajemen Pemasaran
Dr. La Ode Anto.,SE.,M.Si.,Ak.,QIA.,CA, Bidang Ilmu Akuntansi
Dr. Heppi Millia, SE.,M.Si, Bidang Ilmu Ekonomi Keuangan Internasional
Dr. La Ode Afa.,M.Si, Bidang Ilmu Agronomi dan Hortikultura
Iskandar, S.P.,M.Si.,Ph.D, Bidang Ilmu Pemberdayaan Masyarakat
Dr. Sitti Aida Adha Taridala, M.Si, Bidang Ilmu Ekonomi Pertanian
Dr. Yani Taufik,M.Si, Bidang ilmu Sosiologi Masyarakat Pedesaan
Dr. Hasbullah Syaf, S.P., M.Si, Bidang Ilmu Evaluasi Lahan Dan Ilmu Tanah
Dr. Ir.La Baco.,M.Si, Bidang Ilmu Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

  • Bagikan