KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- SMPN 2 Maginti, Kabupaten Muna Barat (Mubar) menggelar Market Day sebagai bagian dari implementasi kurikulum merdeka belajar. Kegiatan yang digelar akhir pekan itu untuk memperkuat profil peserta didik dalam nilai-nilai pancasila.
Kepala SMPN 2 Maginti, Hasrun S.Pd, M.Pd, menjelaskan dengan Market Day diharapkan peserta didik dapat mempertahankan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan kemandirian, berpikir kritis, memiliki wawasan global, serta memiliki jiwa kreatif dan inovatif dalam mengaplikasikan ide-ide mereka dengan tetap menghormati nilai-nilai budaya daerah. “Kegiatan Market Day ini bertujuan menanamkan nilai-nilai kemandirian, rasa tanggung jawab, dan kerjasama antara peserta didik dengan teman sebaya serta masyarakat luas,” ujar Hasrun saat diwawancarai pada Minggu (14/5).
Saat Market Day, kata dia, siswa diberikan materi dan ditantang untuk menghasilkan produk yang bernilai jual. Mereka mengolah bahan-bahan tradisional, seperti ubi-ubian, menjadi makanan modern. “Setiap kelompok siswa mempromosikan produk mereka menggunakan panflet. Selain itu, mereka berkeliling ke sekolah-sekolah, kantor kecamatan, Puskesmas, dan kantor pemerintah desa untuk menawarkan produk mereka. Dalam presentasi penjualan, mereka menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, untuk menjelaskan bahan dan cita rasa makanan yang dihasilkan,” terang Hasrun.
Hasrun menambahkan Market Day merupakan kegiatan pertama yang digelar SMPN 2 Maginti. Pihak sekolah menganggap kegiatan ini memberikan dampak positif yang signifikan. Selain meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa, Market Day juga mengembangkan keberanian siswa dalam berinteraksi dengan banyak orang. “Para siswa juga lebih terampil dalam menggunakan teknologi, karena mereka membuat desain baleho menggunakan media kanva untuk mempromosikan produk yang mereka buat,” tambahnya.
Ketua panitia kegiatan Market Day, Noho, menyatakan kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari pendidikan karakter di sekolah. Market Day juga merupakan aplikasi praktis dari kurikulum merdeka berbasis proyek, yang bertujuan untuk memperkuat profil pelajar Pancasila. “Ini adalah kali pertama kami melaksanakan kegiatan ini, dengan tujuan mengenalkan jiwa wirausaha kepada siswa sebagai bekal mereka ketika terjun ke masyarakat setelah lulus. Kegiatan ini memberikan pengalaman kepada siswa. (ahi/b)
