Lahirkan Pendidik Berkualitas Melalui Pelatihan Guru Penggerak

  • Bagikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Peningkatan mutu pendidikan butuh dukungan guru berkualitas. Parameter pengajar berkualitas sesuai kebijakan pemerintah saat ini adalah mereka yang tergabung dalam kelompok guru penggerak.

Guru Penggerak adalah mereka yang lulus seleksi dan mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Program ini akan menciptakan guru penggerak yang dapat merencanakan, menjalankan, merefleksikan dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Faktanya, transformasi dari guru biasa menjadi penggerak, tidaklah mudah. Masih banyak guru yang kesulitan menaklukan proses seleksi dan akhirnya mereka pun tak lulus.

Dalam berbagai kesempatan, Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse (kanan) terus memerlihatkan dukungannya terhadap program kerja yang dicetuskan La Ode Aswad (kiri) sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau tak tinggal diam. Dibawah kendali La Ode Aswad, Dikbud tak perlu menunggu instruksi kementerian bagaimana mendorong pengajar menjadi guru penggerak. Caranya memperbanyak pelatihan dan pembinaan.

Menghadirkan narasumber kompeten dan menggelar workshop secara berkelanjutan. Hasilnya, guru penggerak mampu dilahirkan lebih cepat dan efektif. “Dikbud bergerak lakukan pelatihan. Kita intervensi. Kepala Sekolah yang Satuan Pendidikannya sudah menjadi sekolah penggerak menjadi narasumber, ilmunya dibagi ke yang lain dan itu sangat efektif,” kata mantan Asisten I Pemkot Baubau tersebut.

Menurut La Ode Aswad, yang menjadikannya guru kerap tak lulus tes karena mereka harus belajar sendiri di tengah tugas sekolah yang begitu padat. Dalam situasi itu guru tak maksimal melakukan persiapan. “Dengan pelatihan itu bisa mengajar mereka banyak hal. Bagaimana membuat RPP, memanfaatkan media pembelajaran dan sebagainya. Sehingga begitu masuk tes sudah lebih rileks menghadapinya,” tambahnya.

Hasilnya, setiap tahun jumlah guru penggerak di Kota Baubau bertambah signifikan. Demikian halnya dengan sekolah penggerak. “Sekarang sudah angkatan 8 dan 9. Kita sudah banyak yang berstatus guru penggerak, sekolah penggerak juga begitu. Karena kita melakukan inovasi, memberikan mereka apa yang dibutuhkan yakni pelatihan-pelatihan. Artinya kalau ukuran guru berkualitas saat ini adalah guru penggerak, maka kita melakukannya,” kata La Ode Aswad. (adv/mel/lyn)

  • Bagikan