Pegawai Magang Dilatih Jadi Penyuluh

  • Bagikan
MINIM PENYULUH : Kegiatan pertemuan penyuluh dan petani yang intensi dilakukan pihak Dinas Pertanian Buton. Untuk memaksimalkan pelayanan, instansi tersebut memanfaatkan pegawai magang untuk menjadi tenaga penyuluh di desa. (DOK. ELYN IPO/KENDARI POS)
MINIM PENYULUH : Kegiatan pertemuan penyuluh dan petani yang intensi dilakukan pihak Dinas Pertanian Buton. Untuk memaksimalkan pelayanan, instansi tersebut memanfaatkan pegawai magang untuk menjadi tenaga penyuluh di desa. (DOK. ELYN IPO/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Buton melalui Dinas Pertanian terus meningkatkan peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Meski jumlahnya sangat terbatas, pelayanan pada para petani harus dijangkau seoptimal mungkin. Tahun ini, Dinas Pertanian Buton tengah melatih pegawai magang untuk menjadi penyuluh, dan mulai memerlihatkan efek positif bagi kemajuan pertanian daerah.

Kepala Dinas Pertanian Buton, Ma’mul Djamal, mengatakan, tenaga penyuluh yang berstatus ASN saat ini hanya kurang lebih 20 orang. Sementara wilayah yang harus dijangkau sebanyak 83 desa dan 12 kelurahan. Tentu ada ketimpangan antara jumlah tenaga dan luasan wilayah yang harus didampingi.

“Idealnya, tiap desa satu penyuluh, atau maksimal dua desa. Tapi tidak bisa karena tenaga sedikit, desanya banyak,” kata pria yang karib disapa Mul itu, Rabu (20/9).

Mulai tahun ini, pihaknya melatih pegawai magang untuk menjadi penyuluh dan sudah banyak yang berhasil. “Ada impact lebih juga. Dengan aktif di lapangan, mereka lebih siap mengikuti seleksi ASN. Dan sudah banyak yang lolos PPPK tahun ini,” tambahnya.

Berkat pendampingan berkelanjutan para penyuluh itu, kini para petani di Buton tak hanya bercocok tanam dengan cara-cara tradisional. Mereka sudah lebih modern dengan memanfaatkan teknologi dan strategi tanam yang lebih efektif dan efisien. “Selain penyuluh yang memang sudah profesinya, ditambah anak magang, ada juga yang dari kelompok tani, namanya penyuluh swadaya, kita juga yang latih,” tandas Ma’mul Djamal. (c/lyn)

  • Bagikan