100 Hari Kerja Pj Bupati, Buton Bergerak Maju Lebih Cepat

  • Bagikan
Pj Bupati Buton, Basiran memaparkan capaian kinerja 100 hari di hadapan tim Inspektorat Jenderal Kemendagri, kemarin. Dalam kurun waktu tiga bulan, banyak gebrakan cerdas yang dilakukan.


KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Drs. Basiran, M.Si mendapat amanah, memimpin Kabupaten Buton sebagai penjabat (Pj) bupati, sejak 24 Agustus lalu. Dipenghujung November ini, terhitung sudah 100 hari Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sultra itu menjalankan tugas. Meski baru 3 bulan menjabat, perubahan positif luar biasa telah didedikasikan Basiran untuk Buton tercinta.

Selasa (29/11) kemarin, Basiran menyampaikan secara langsung, paparan kinerja di hadapan tim evaluator, yang diketuai inspektur khusus Inspektorat Jenderal Kemendagri, Teguh Narutomo bersama tim. Didampingi Kepala Bappeda Buton Ahmad Mulai, Basiran tampak santai dan meyakinkan ketika memaparkan capaian kinerja 100 hari atau triwulan pertamanya sebagai pemegang kendali di Pemerintahan Kabupaten Buton.

Lewat tangan dingin seorang Basiran, Buton bergerak maju lebih cepat. Geliat pembangunan terlihat kasat mata. Terutama di wilayah ibu kota. Dulu, Pasarwaja tak punya perwajahan ibu kota, suram, kotor, dan gelap. Sejak September lalu, urusan persampahan sudah tertib, lampu jalan sudah dinyalakan. Geliat UMKM di malam hari juga semakin aktif.

Bukan hanya itu, Basiran juga meningkatkan disiplim ASN Buton. Pekan pertama berkantor, Ia mengumpulkan jajarannya untuk menandatangani pakta integritas. Salah satu poinnya, mereka harus menetap di Buton selama hari kerja. Gebrakan lain, Basiran juga mendata kembali aset-aset daerah. Randis yang dikuasai pihak lain ditarik kembali ke pangkuan daerah. Perwajahan kantor bupati dipoles. Kini menjadi lokasi swafoto favorit di Pasarwajo.

Di sektor pendidikan, Basiran juga mendorong peningkatan kualitas guru dan sekolah penggerak. Praktik pungli di larang keras. Bahkan guru diminta melaporkannya secara langsung bila ada. Untuk kesehatan, Basiran melobi Kemenkes, guna pembangunan tambahan rumah sakit daerah tipe D di Kecamatan Kapontori. Lebih dari itu, di 2023 mendatang, baik rumah sakit maupun puskesmas, akan mendapat tambahan fasilitas pelayanan.

Selain melahirkan kebijakan dari internal pemerintah, Basiran juga hobi blusukan dan ngopi bareng warga. Jika ada kenaikan harga, Basiran dan jajaran langsung turun ke pasar untuk menekan inflasi. Jika ada musibah dialami warga, secara pribadi Basiran juga memberi bantuan. Demikian sebaliknya, secara terbuka masyarakat juga diundang ke kentor bupati untuk diskusi, jika ada harapan atau kekurangan dalam layanan pemerintah. Forum itu dinamakan "Ngopi Wa Engran" akronim dari NGObrol PagI WArga BarENG BasiRAN. Lebih dari itu, Basiran menjadi tokoh sentral pelaksanaan Porprov sesuai agenda di Kabupaten Buton. Sebelumnyaa banyak pihak meragukan jika Buton tidak siap untuk menjadi hajatan olahraga itu. (adv/lyn)

  • Bagikan