Pemkab Konawe Canangkan Program Sehari Berbahasa Tolaki

  • Bagikan
Suriyadi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Warisan budaya berupa bahasa menjadi salah satu kearifan lokal yang mutlak dilestarikan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe akan menerapkan kebijakan untuk mendukung upaya pelestarian bahasa Tolaki, sebagai alat komunikasi di daerah itu. Pemkab mencanangkan program "Aso Oleo Mombetolaki" (sehari berbahasa Tolaki) pada Satuan Pendidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud).

Kepala Dinas Dikbud Konawe, Suriyadi, mengatakan, program pendidikan berbasis kearifan lokal bertajuk Aso Oleo Mombetolaki tersebut, rencananya diterapkan pada semester ganjil atau tahun ajaran baru mendatang. Lewat program itu, setiap seminggu guru maupun siswa diwajibkan menggunakan bahasa Tolaki dalam proses pembelajaran di sekolah.

"Rencananya tiap hari Kamis. Ini berlaku untuk jenjang PAUD hingga SMP. Program ini merupakan bentuk perhatian Pemkab Konawe terhadap pentingnya mencintai bahasa daerah," ujar mantan Kepala SMPN 1 Sampara itu, Jumat (22/4). Suriyadi menuturkan, program itu nantinya diterapkan untuk semua etnis pada masing-masing Satuan Pendidikan di Konawe. Jadi, bukan dikhususkan untuk etnis Tolaki saja. Suka tidak suka, lanjutnya, guru maupun peserta didik harus paham penggunaan bahasa Tolaki jika masih berada di Konawe.

"Meskipun guru atau siswa itu suku Jawa, Bugis atau lainnya, tetap harus tahu berbahasa Tolaki. Ibarat pepatah, di mana kaki dipijak di situ langit dijunjung. Bagaimana mereka mengenal karakter suku Tolaki kalau bahasanya tidak dimengerti," pungkasnya. (b/adi)

  • Bagikan