Pj Wali Kota Konsisten Mengawal Arahan Presiden

  • Bagikan
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup

--Target Prevalensi Stunting Sampai 14 Persen

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup terus menjaga konsistensi dalam mengawal dan melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo. Terutama menyangkut penurunan angka prevalensi stunting.

Tahun 2023, berdasarkan pemantauan Standar Kesehatan Indonesia (SKI), angka stunting di Kota Kendari tercatat 17 persen. Muh Yusup menargetkan, penurunan stunting bisa mencapai angka 14 persen tahun ini.

"Dengan kerja sama dan dukungan seluruh elemen masyarakat, saya yakin target ini (turunkan angka stunting) bisa tercapai. Semua ini, sebagai upaya keras kita dalam melaksanakan arahan presiden,” ungkap Muh Yusup.

Mantan Pj Bupati Buton Tengah ini menjelaskan, stunting merupakan masalah kesehatan yang menjadi tanggung jawab semua pihak. Oleh karena itu, pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terus digalakkan. Misalnya terkait pemahaman mengenai, pentingnya makanan bergizi untuk balita, ibu hamil dan calon pengantin.

“Kasus stunting atau gagal tumbuh ini, berkaitan erat dengan pola konsumsi masyarakat,” ujar Muh Yusup usai memimpin Rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting tahun 2024, kemarin.

“Dalam melayani keluarga stunting, prioritaskan pelayanan kepada baduta, balita serta ibu hamil. Sebab, pemantauan kesehatan di seribu hari pertama kehidupan, itulah yang sangat penting, tambahnya.

Sebagai bentuk pencegahan, Pemkot Kendari telah mengimplementasikan program pencegahan stunting. Seperti melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam kampanye edukasi gizi, peningkatan akses ke pelayanan kesehatan masyarakat dan menggalakkan program orang tua asuh stunting.

"Saya harap seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lingkup Pemerintah Kota, Camat, Lurah untuk bersama-sama dalam melaksanakan program kegiatan, yang betul-betul tepat sasaran,” terangnya.

Lanjut Yusup, camat dan lurah juga harus mengetahui warganya, yang tergolong keluarga resiko stunting. Ini penting agar memudahkan dalam melakukan intervensi.

“Tak kalah pentingnya, pelayanan di puskesmas dan posyandu juga harus lebih ditingkatkan lagi,” ucapnya.

Sekadar informasi, berdasarkan hasil Pemantauan Standar Kesehatan Indonesia (SKI), angka stunting di Kota Kendari tercatat hanya 17 persen pada 2023. Angkanya menurun dari sebelumnya (tahun 2022) tercatat sebesar 19,5 persen.

Program KAS, Terobosan Cerdas Cegah Stunting

Salah satu terobosan cerdas Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup dan jajaran dalam mencegah stunting adalah dengan meluncurkan Program Kampung Anak Sejahtera (KAS).

Di Sulawesi Tenggara (Sultra), KAS baru terbentuk di Kota Kendari. Program KAS dilaunching di Kelurahan Punggaloba, Kecamatan Kendari Barat.

Muhammad Yusup menjelaskan, pembentukan Kampung Anak Sejahtera sangat penting dalam rangka menekan prevalensi stunting.

"Kampung Anak Sejahtera sangat luar biasa. Mungkin di Indonesia baru beberapa yang membentuk Kampung Anak Sejahtera ini. Program ini sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat dalam rangka mencegah stunting," terangnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Fitriani Sinapoy mengatakan, pembentukan Kampung Anak Sejahtera bertujuan mencegah angka prevalensi stunting dan memberikan jaminan kesehatan kepada ibu hamil dan balita.

“KAS ini berfokus pada berbagai kegiatan pelatihan bagi keluarga. Seperti pelatihan, penguatan peran keluarga dalam pengasuhan, dan pengelolaan makan yang berbasis lokal, imbuhnya. (ags/b)

  • Bagikan