-- Memajukan Sepak Bola Sultra hingga Level Nasional
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sulawesi Tenggara (Sultra) dan insan sepak bola di Sultra patut berbangga di pimpin Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S. Si.,M.Si.,M.Sc. PSSI Sultra di tangan Rektor UHO Prof Zamrun bergerak dinamis. Sang rektor tak hanya unggul dalam memimpin universitas dalam 2 periode masa jabatan. Rektor UHO Prof Zamrun juga piawai memimpin organisasi sekaliber PSSI dan melahirkan kerja nyata demi kemajuan sepak bola Sultra.
Hampir 2 tahun (sejak 28 Maret 2022) memimpin PSSI Sultra, Prof Zamrun telah menunaikan program kerja prioritas. Pertama, program pembinaan anak usia dini. Kedua, program penyegaran wasit. Ketiga, program peningkatan kompetensi wasit. 3 program kerja prioritas tersebut merupakan langkah untuk memajukan sepak bola di Sultra.
Prestasi lainnya yang ditorehkan Prof Zamrun dalam memajukan sepak bola Sultra adalah tim binaannya berbendera MZF UHO berhasil meraih juara dalam turnamen piala Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Oktober 2023. Tim MZF UHO juga berhasil meraih gelar juara I di ajang Liga 3 Sulawesi Tenggara, Desember 2023. Selain itu meraih gelar juara 1 Bupati Konawe Cup.
"Semoga tahun ini, tim MZF UHO bisa lolos pada putaran nasional Liga 3," ujar Prof Zamrun kepada tim redaksi Kendari Pos, baru-baru ini.
Prof Zamrun optimistis tim binaannya MZF UHO melaju ke putaran nasional liga 3. “Melihat antusias latihan dan kemampuan mereka, kami yakin mereka bisa bersaing dengan tim-tim lain yang ada di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Menyangkut program kerja PSSI Sultra dalam pembinaan anak usia dini, Prof Zamrun mengakui Sultra ini memiliki banyak generasi muda berbakat di bidang olahraga, khususnya di cabang olahraga sepakbola. Dalam kapasitasnya sebagai Ketua PSSI Sultra, Prof Zamrun telah menunaikan beberapa program pembinaan. Sebut saja, kompetisi piala Suratin U-13,U-15 dan U-17.
"Kami juga sudah mengirim mereka berlaga di level nasional. Setidaknya, mereka dapat merasakan atmosfer kompetisi nasional pada usia dini. Kita berharap dengan pengiriman ke kompetisi itu maka pembinaan dapat berjalan secara berjenjang. Hampir setiap saat PSSI Sultra menggelar kompetisi sepakbola usia dini. Fokus kita disitu," tuturnya.
Dalam program penyegaran wasit dan peningkatan kompetensi wasit, kini PSSI Sultra memiliki wasit berlisensi A. Prof Zamrun punya keinginan untuk menggelar event akbar sepakbola di Sultra, namun PSSI tidak dapat berjalan sendiri. Dibutuhkan peran, kerja sama dan sinergisitas, baik PSSI, pemerintah daerah, swasta dan universitas untuk menggelar event yang bagus dalam koordinasi PSSI.
Setelah tahun politik ini kata dia, Prof Zamrun akan mencoba merancang event-event besar. “In Sya Allah setelah tahun politik kita akan mencoba merancang event tersebut. Yang perlu kita tingkatkan lagi adalah prestasi sepak bola di ajang tingkat nasional, melalui event kita dapat melihat bibit-bibit unggul Sultra," kata Prof Zamrun. Ia juga melihat potensi dan minat anak-anak Sutlra terhadap dunia sepak bola sangat besar. "Hanya memang kendala utama sejak saya menjabat (Ketua PSSI Sutlra) adalah soal dana, baik untuk pembinaan anak usia dini maupun di tingkat senior,” ungkap Prof Zamrun.
Bagi Prof Zamrun, idealnya pemerintah daerah (pemda) turun tangan dalam ikhtiar pembinaan anak usia dini dengan mengalokasikan anggaran. Anggaran Rp200 juta atau Rp300 juta bukanlah uang yang banyak bagi pemda. Sebaliknya,
Pembinaan anak usia dini adalah investasi luar biasa dibidang olahraga (sepakbola). "Kita di provinsi (PSSI Sultra) itu memang lebih banyak membina anak usia dini. Mudah-mudahan kalau ada dana, kita akan menyalurkan bantuan berupa bola untuk Sekolah Sepak Bola (SSB) di Sultra. Bahkan kadang ada SSB yang minta bola, kami berikan,” jelasnya.
Kendati dari aspek dana masih terkendala namun PSSI Sultra tidak ada masalah pada aspek pemain dan infrastruktur seperti lapangan. Di kampus UHO, terdapat 2 lapangan sepakbola yakni stadion mini UHO MZF dan 1 lapangan yang digunakan sehari-hari. Adapun 1 lapangan lagi berada di lokasi yang lain.
"Kita (PSSI) sudah lengkap mulai infrastruktur lapangan, pemain, dan pelatih. Hanya saja,lagi-lagi kita harus memiliki sponsor yang bagus. Kita masih berupaya mendapatkan sponsor," tuturnya.
Prof Zamrun berharap, masyarakat Sultra antusias memajukan sepak bola dan meraih prestasi di tingkat nasional. Ia juga menuturkan, bukan hanya sepak bola, tapi semua cabang olahraga itu butuh perhatian pemerintah daerah, swasta dan pelaku di cabang olahraga tersebut. “Kalau kita sama-sama kolaborasi itu, bukan hanya sepak bola yang maju tetapi semua cabang olahraga itu bisa lebih maju. Cuman lagi-lagi kita harus punya sponsor yang bagus. Saya cuman berharap masyarakat Sultra itu antusias dengan sepak bola dan bisa berprestasi ditingkatkan nasional,” harapannya.
Dalam waktu dekat stadion mini UHO MZF akan dibuka dan dapat digunakan masyarakat umum secara komersil. "Hanya saja kami menunggu regulasi dan keputusan dari kementerian. Target saya paling lambat akhir Februari ini, lapangan tersebut sudah digunakan oleh masyarakat umum Sultra,” tutup Prof Zamrun. (*)