Karya Ruksamin Diakui Mendagri

  • Bagikan
Bupati Konut Ruksamin (kiri) bersama Bupati Konsel Surunuddin Dangga (kanan) sebelum rapat koordinasi seluruh kepala daerah di Sultra bersama Mendagri Tito Karnavian di Hotel Claro, Jumat (27/10/2023), kemarin. (PROKOPIM PEMKAB KONUT)
Bupati Konut Ruksamin (kiri) bersama Bupati Konsel Surunuddin Dangga (kanan) sebelum rapat koordinasi seluruh kepala daerah di Sultra bersama Mendagri Tito Karnavian di Hotel Claro, Jumat (27/10/2023), kemarin. (PROKOPIM PEMKAB KONUT)

--Sukses Tunaikan Arahan Presiden Soal Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Ekstrem

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Peluh Bupati Konawe Utara (Konut) Ruksamin dalam menekan angka stunting, inflasi dan kemiskinan ekstrem mendapat pengakuan. Pengakuan akan karya dan kinerja Bupati Ruksamin itu datang dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam rapat koordinasi kepala daerah atas 8 arahan Presiden Jokowi, Jumat (27/10/2023).

Adalah program Unit Reaksi Cepat Pengendalian Kemiskinan Ekstrem, Inflasi dan Stunting Secara Selaras (URC-KISS) menjadi kunci sukses Bupati Ruksamin menunaikan 8 arahan Presiden Jokowi.

Mendagri Tito Karnavian mengapresiasi kinerja Bupati Ruksamin dihadapan Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto dan 16 bupati/wali kota yang hadir dalam rakor di Hotel Claro Kendari, kemarin. "Kita doakan Bapak (Ruksamin) berhasil menurunkan stunting hingga 7,9 persen, di hari Jumat ini semoga pahalanya bertambah," ujar Menteri Tito.

Sementara itu, Bupati Ruksamin mengatakan, keberhasilan menekan angka stunting di Konut adalah bentuk implementasi program URC-KISS yang digaungkannya. Bentuk konkret program URC-KISS seperti pasar murah di setiap kecamatan, pemberian bantuan pangan, dan sosialisasi program pemanfaatan pekarangan rumah (PPKP).

"Selain stunting, kami juga berhasil menekan angka kemiskinan ekstrem dan inflasi. Untuk stunting sesuai data Mendagri, Konut penurunan prevalensi stunting hingga 7,9 persen," ujar Bupati Ruksamin.

Realisasi program akselerasi penurunan stunting dengan menyuplai kebutuhan gizi anak-anak. Bahkan langsung disalurkan ke rumah-rumah warga yang telah terdata dengan baik dan tepat sasaran.

"Target nasional 14 persen prevalensi stunting di tahun 2024. Kami di Konut sudah berhasil menurunkan angka stunting di bawah 14 persen dan target 2024 bisa 0 (nol) persen," tutur Bupati Ruksamin.

Keberhasilan Bupati Ruksamin menekan inflasi juga diakui Kementerian Keuangan. Buktinya, daerah yang dipimpin Bupati Ruksamin mendapat reward berupa insentif fiskal sekira Rp9,769 miliar. Reward itu tertuang dalam keputusan Menteri Keuangan RI nomor 336 tahun 2023 tentang rincian alokasi insentif fiskal kinerja tahun berjalan untuk kelompok kategori kinerja dalam rangka pengendalian inflasi daerah pada tahun anggaran 2023 periode kedua menurut provinsi/kabupaten/kota.

“Sebuah kesyukuran kepada Allah SWT, Konut memperoleh Rp9,769 miliar insentif fiskal. Hadiah dari pemerintah pusat karena kinerja pengendalian inflasi di daerah dinilai produktif dan membuahkan hasil yang positif,” tutur Bupati Ruksamin.

Bupati Konut 2 periode itu, menuturkan, merujuk data Badan Pusat Statistik Sultra, bulan Juni lalu Pemda Konut tidak lagi mengalami inflasi. Namun telah masuk dalam kategori deflasi. "Harga bahan pokok secara umum mengalami penurunan dan nilai uang kian meningkat," ungkap Bupati Ruksamin.

3 isu nasional yang menjadi fokus agenda sentral Bupati Ruksamin untuk dituntaskan yakni inflasi, kemiskinan ekstrim dan stunting. "Secara bertahap apa yang kami kerjalan mulai membuahkan hasil positif dalam melawan inflasi, kemiskinan ekstrem dan stunting," tutup Bupati Ruksamin. (ali/c)

  • Bagikan