KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Poltekkes Kemenkes Kendari kembali menempatkan sejumlah mahasiswa di Konawe Utara (Konut) untuk kedua kalinya. Kali ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Bupati, Dr. H. Ruksamin, menerima langsung kehadiran 150 mahasiswa kebidanan tersebut, di Aula Anawaingguluri, Senin (2/10). Ruksamin membentangkan “karpet merah” pada perguruan tinggi yang ada di provinsi ini termasuk Poltekkes Kemenkes Kendari untuk menghadirkan mahasiswinya mengabdi di Tanah Oheo melalui jalur Praktik Klinik Kebidanan (PKK).
“Terima kasih sudah memilih Konawe Utara sebagai tempat praktik lapangan. Semoga ini menjadi keberkahan buat masyarakat yang dihadiri intelektual muda,” sambut Ruksamin, kemarin.
Ketua DPW PBB Sulawesi Tenggara (Sultra) itu mengajak peserta mahasiswa PKK untuk membantu Pemkab Konut dalam menekan penanganan stunting, kemiskinan ekstrem dan inflasi diotoritanya. Meskipun saat ini, Konut berada pada urutan kedua se-Sultra dalam upaya pencegahan stunting.
Ruksamin mengakui, kehadiran mahasiswa kebidanan tersebut sangat membantu pemerintah dalam menyosialisasikan kepada masyarakat terkait program persalinan, pemeriksaan ibu hamil, pemeriksaan Balita dan kesehatan ibu hamil.
“Ini sangat berkorelasi dengan program yang dibawa mahasiswa Poltekkes dengan yang sudah dilaksanakan Pemkab Konut. Penanganan stunting ini, besar sekali. Sekiranya dapat difokuskan juga selain program yang telah dibawa dari perguruan tinggi,” pintanya.
Sementara itu Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari melalui Dr. Labanuddi, mengapresiasi sambutan Pemkab Konut bersama kepala OPD yang begitu antusias menerima para mahasiswi untuk mengikuti praktik klinik kebidanan.
“PKK ini kegiatan yang kedua kalinya dilakukan di Konut. Kami kembali menitipkan 150 mahasiswi untuk mengabdikan diri kepada masyarakat dengan membawa beberapa program yang semoga saling bersinergi,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan, Bupati Konut, Ruksamin memberikan bantuan dana pada masing-masing Posko mahasiswi PKK jurusan Kebidanan Prodi DIII yang akan berada selama sebulan lebih di daerah tersebut. Kegiatan lapangan itu fokus pada praktik di sejumlah klinik, Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah. (b/min)
